Cara Mengatasi Rasa Takut Bagi Introvert

Daftar Isi

    LancangKuning.com - Jika kamu adalah orang yang cenderung tertutup (baca: sedikit antisosial), pastinya kamu mengetahui rasa sakit dan penderitaan yang teramat sangat ketika pergi ke pesta, perkumpulan, atau acara yang membuat kamu berinteraksi terlalu banyak dengan orang lain. Pastinya kamu lebih memilih untuk tetap tinggal di rumah, melakukan kegiatan dengan tenang, sunyi dan pastinya sendiri. Tapi kamu tidak bisa selamanya seperti itu, ada kalanya kamu harus bersosialisasi dengan orang lain karena kita, manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri.

    Di sini penulis akan memberikan beberapa tips agar yang mudah-mudahan bisa meredakan rasa takut bagi introvert.

    1. Jangan mencoba multitasking

    Artinya jangan terlibat lebih dari satu percakapan. Cobalah untuk memberikan perhatian kepada satu orang. Hal ini dapat membantu kamu fokus dalam mengikuti alur percakapan. Hal lainnya ialah kamu dapat menghemat energi kamu karena hanya harus terlibat dalam satu percakapan.

    1. Cobalah membuat percakapan dua arah

    Ingat, percakapan itu adalah komunikasi dua arah antara kamu dan lawan bicara kamu. Kalau kamu tidak mau kalau opini kamu dikomentari, ditanggapi atau disanggah lebih baik buat blog aja deh. Sekali lagi ingat kalau ini percakapan bukan monolog.

    1. Gunakan pertanyaan terbuka

    Alih-alih menggunakan pertanyaan yang memaksa lawan bicaramu menjawab iya atau tidak lebih baik gunakan pertanyaan yang memancing reaksi orang lain, atau dengan kata lain gunakan pertanyaan yang dapat membuat lawan bicara mu memberikan opini atau informasi yang dimilikinya. Contohnya dari pada menanyakan “apakah kamu sedih/marah/bahagia” lebih baik tanyakan “bagaimana perasaan kamu”. Intinya buatlah pertanyaan yang membuat lawan bicaramu tidak merasa bosan

    1. Jangan terlalu kaku

    Ikuti saja alurnya, jangan terlalu terpaku untuk membuat percakapan menjadi lama. Nanti, setelah kamu mulai bercakap-cakap, pasti pikiran-pikiran akan muncul dalam pikiran kamu. Jangan ragu dalam mengutarakannya, tapi jangan terlalu kebablasan sehingga sampai-sampai seluruh percakapan hanya tentang kamu seorang.

    1. Tetap dalam subjek pembicaraan

    Jika kamu sudah terlibat dalam pembicaraan, usahakan jangan terlalu cepat mengganti subjeknya. Jika kamu terlalu cepat mengganti topiknya, bisa-bisa lawan bicaramu akan kesulitan untuk tetap mengikuti alur pembicaraannya. Tetap fokus dengan lawan bicaramu, tetap fokus dengan subjek pembicaraanmu. Kalau kamu ingin mengganti subjek pembicaraan, maka lakukanlah dengan mulus sehingga lawan bicaramu tidak kesulitan dalam mengikuti alur pembicaraan.

    1. Kalau kamu tidak tahu, bilang saja tidak tahu

    Usahakan jujur dalam berbicara dengan orang lain, sehingga kamu di masa depan tidak akan terlibat dalam masalah yang tidak perlu. Kamu bisa bertanya dengan lawan bicaramu tentang hal yang tidak kamu ketahui.

    1. Jauhi detail yang tidak perlu

    Orang-orang kebanyakan tidak terlalu peduli dengan detail-detail, tanggal, atau nama-nama orang yang mereka tidak ketahui. Terlalu banyak detail membuat percakapan menjadi melelahkan dan membosankan. Lawan bicaramu tidak akan terlalu peduli dengan detail-detail, mereka hanya peduli denganmu.

    1. Dengarkan orang lain

    Mendengarkan adalah skil yang paling penting yang kamu punyai. Calvin Coolidge “Tidak ada seorangpun yang mendengarkan sesuatu yang diluar urusannya”. Dengan mendengarkan secara tenang dan saksama kamu akan membuat lawan bicaramu merasa dihargai dan penting. Ingat, inti dari percakapan bukanlah membuat kamu menjadi orang menyenangkan ataupun penting, namun membuat lawan bicaramu merasa diri mereka penting dan menyenangkan.

    1. Usahakan agar topik pembicaraan tidak hanya tentang dirimmu

    Jangan membuat pembicaraan hanya berpusat kepada dirimu seorang. Jika seseorang menceritakan sesuatu yang menyedihkan, jangan mengatakan kalau kamu pernah mengalaminya juga, meskipun yang kamu katakan benar. Setiap pengalaman adalah sesuatu  pribadi, tidak peduli betapa miripnya satu pengalaman dengan yang lainnya. Tunjukkan simpatimu kepada lawan bicaramu, tapi jangan menyeretnya menjadi sesuatu tentang dirimu seorang.

    1. Jangan terlalu lama atau terlalu cepat dalam mengakhiri percakapan.

    Percakapan itu seperti rok, cukup pendek untuk mempertahankan minat, namun cukup panjang untuk mencakup subjek.

    Itulah beberapa tips dari penulis untuk kamu para introvert yang takut dalam bersosialisasi. Semoga dapat membantu dalam mengatasi rasa takutmu dalam bersosialisasi. Singkatnya; cobalah untuk tertarik dengan orang lain, setiap orang pasti mengetahui hal yang tidak kamu ketahui. Bersiap-siaplah untuk terkesan. (Randhi)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Cara Mengatasi Rasa Takut Bagi Introvert
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar