Daftar Isi
Sumber foto: BMKG, ACT
LancangKuning.Com, HALMAHERA SELATAN – Gempa yang mengguncang Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, membuat sejumlah bangunan roboh. Satu orang dikabarkan meninggal dunia.
Hingga Ahad (14/5) pukul 19.00 WIB, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat 27 kali gempa susulan di wilayah Halmahera Selatan. Sebelumnya, pada pukul 16.10 WIB, Kabupaten Halmahera Selatan diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan M7,2 dengan episenter gempa berlokasi di darat. Gempa tersebut berkedalaman 10 kilometer, pada jarak 63 kilo meter arah timur Kota Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan. Pukul 22.44 WIB, catatan BMKG menunjukkan gempa berkekuatan lebih dari M 5,0 masih mengguncang Maluku Utara.
Menurut data yang disampaikan BMKG, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar Sorong-Bacan. Guncangan gempa dilaporkan dirasakan di daerah Obi V MMI, Labuha III MMI, Manado, Ambon II-III MMI, Ternate, Namlea, Gorontalo, Raja Ampat, Sorong, dan Bolaang Mongondow II MMI.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, sebanyak 481 desa di tujuh kabupaten terkena dampak gempa pada Ahad soreitu. Sejumlah warga Kota Labuha pun mengungsi di sejumlah tempat, antara lain Aula Kantor Bupati Halmahera Selatan, Masjid Raya Halmahera Selatan, Kantor Dinas Sosial, Polres Halmahera Selatan, dan Kodim 1509/Labuha.
Baca Juga: Anak Palestina Alami Luka Tembak oleh Israel
Berdasarkan data yang diterima tim ACTNews Senin (15/7) pagi, sejumlah rumah di Labuha dikabarkan roboh. Satu korban jiwa dilaporkan berasal dari Desa Gane Luar. “Saat ini tim sedang menuju lokasi,” lapor Surachman Manan dari tim Masyarakat Relawan Indonesia (MRI)-ACT di Maluku Utara. (LKC)
Komentar