Mardison Mahyuddin “Peringatan Maulid Nabi, Momentum untuk introspeksi diri,”

Daftar Isi

    Lancangkuning.com, Pariaman - Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, merupakan ajang untuk refleksi diri, bagaimana kita menjalani kehidupan diatas dunia, berani untuk intropeksi diri, atas apa yang telah kita lakukan selama ini, untuk dapat kita perbaiki di masa yang akan datang.

    Hal itu disampaikan Wakil Walikota Pariaman, Mardison Mahyuddin, saat memberikan sambutan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang dilaksanakan oleh Masjid Raya Desa Kampung Baru, Kecamatan Pariaman Tengah, Kota Pariaman, Selasa malam (1/11).

    “Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, adalah momentum dan upaya kita untuk memperbaiki atas apa yang telah kita perbuat, selalu mengevaluasi diri kita, sampai dimana ketaatan kita, ibadah kita, kepada Allah SWT,” ujarnya.

    Mardison juga menuturkan bagaimana kita dapat meneladani sifat-sifat Nabi Muhammad SAW, untuk dapat kita implementasikan dalam kehidupan kita sehari-hari, sehingga kita menjadi orang yang beruntung.

    “Ada 4 Sifat Nabi Muhammad SAW yang patut kita tiru sebagai teladan bagi kita sebagai umat muslim, yaitu Siddiq (jujur), Amanah(dapat dipercaya), Tabligh (menyampaikan) dan terakhir Fathonah (cerdas),” ungkapnya.

    Lebih lanjut Mardison juga menjelaskan berbagai program yang telah dilaksanakan di 4 Tahun kepemimpinanya di Kota Pariaman, mendampingi Walikota Pariaman, Genius Umar, seperti dibidang pendidikan gratis, mulai dari SD sampai SMA, bahkan kuliahpun kita gratiskan.

    “Walaupun SMA telah menjadi kewenangan provinsi, tetapi kita memberikan Bantuan keuangan Khusus (BKK) kepada Provinsi Sumatera Barat, sehingga anak-anak kiya yang sekolah di Kota Pariaman, semua gratis, serta program unggulan kita, SAGA SAJA (Satu Keluarga Satu Sarjana), dimana kita kuliahkan anak-anak kita yang kurang mampu, untuk kuliah di kampus-kampus vokasi,” tukasnya.

    Sementara itu penceramah dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Mesjid Raya Kampung Baru, Ustadz Tuangku Rasman menyatakan, agar kita jangan terlena dengan kehidupan dunia, dengan segala kemajuan dan kemudahan yang kita rasakan saat ini.

    “Sebagai umat muslim, kita mesti membentengi generasi muda kita dengan bekal ilmu keagamaan yang kuat, sehingga mereka nantinya dapat membatasi dirinya ditengah arus modernisasi yang kita rasakan saat ini, dan nantinya generasi inilah yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan kita kedepan,” ungkapnya.

    Beliau juga berpesan agar kita bijak dalam menggunakan Handphone, kalau digunakan untuk kebaikan, menimba ilmu baik agama dan ilmu lainya, akan bernilai positif, tetapi kalau digunakan untuk kesenangan semata dan hal yang tak bermanfaat, akan menimbulkan sifat yang negatif, dan inilah tanggung jawab kita semua, apalagi kita sebagai orangtua, harus memberikan contoh yang baik kepada anak, ulasnya mengakhiri. (LK)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Mardison Mahyuddin “Peringatan Maulid Nabi, Momentum untuk introspeksi diri,”
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar