Jalin Silaturahmi, Mantan Pengurus PSTI Riau Gelar Sepaktakraw Bersama Mantan Atlit Nasional

Daftar Isi

    Foto: Silaturahmi mantan pengurus PSTI Riau bersama Mantan Atlit Nasional.

     

    Lancang Kuning, PEKANBARU - Mantan Pengurus Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Provinsi Riau, Yurnalis Basri, menjemput atlit-atlit senior Riau yang sebelumnya telah mengharumkan nama Riau di tingkat nasional dibidang olahraga sepaktakraw.

    Adapun atlit-atlit senior Riau tersebut adalah, Afrianto mantan Atlit Nasional Sea Games, dan atlit-atlit PON dan Kejurnas serta lainya. Yaitu, Rudi Herwan, Rio Affandi, Raja Erman, Anang, Dhandi, Kiki dan Hasbullah Atlit Nasional Asean School.

    Menurut Yurnalis yang juga mantan manajer sepaktakraw Riau di PON Kaltim dan Ketua Umum PSTI Kabupaten Siak periode 2011-2015 ini, jemputan pada atlit-atlit senior tersebut, dalam rangka ajang silaturahmi karena sudah lama tidak bertemu dan melaksanakan olahraga bersama yang diselenggarakan di lapangan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa (DPMD) Provinsi Riau, Pekanbaru, Kamis (20/1/2022), yang juga diikuti pada ASN di lingkungan DPMD Riau.

    "Selain silaturahmi, ini juga untuk membangkitkan kembali semangat olahraga sepaktakraw yang selama ini sepempat vakum karena pamdemi Covid-19. Untuk itu giatkan lagi yang kedepan juga akang menjadi sejarah untuk anak cucu kita kedepan," kata Yurnalis.

    Selain itu, tambahnya, kegiatan silaturahmi seperti ini akan terus dilaksanakan. Program ini juga akan diselenggarakan melalui iven-iven kecil yang diawali dari lingkungan hingga tingkat berikutnya, yang bisa menjadi motivasi bagi para atlit Riau dan juga para atlit baru sebagai generasi penerus olahraga takraw di Riau ke depan.

    "Kita juga berkomitmen akan rerus mendukung olahraga sepaktakraw di Riau yang bisa kembali menjadi olahraga yang disegani seperti sebelumnya," ujar Yurnalis.

     Dulu jelasnya, sekitar tahun 90-an musuh bebuyutan Riau dalam bermain sepaktakraw itu hanya Sulawesi Selatan (Sulsel), namun, berselang beberapa tahun mulai muncul kekuatan baru seperti dari Jateng dan Gorontalo. Sementara Riau, justru menurun dan tinggal yang terakhir kali Riau meraih emas itu pada PON Kaltim Tahun 2008 dengan perolehan 2 mendali emas dan 2 perak. 

    "Untuk itu, kita kembali semangat melalui   support dan motivasi atlit-atlit dan para generasi kita di Riau bisa sukses lagi kedepan dan kembalikan marwah Riau jadi yang disegani dibidang olahraga takraw," harap Yurnalis.

    Hal senda juga disampaikan Atlit Senior Takraw Riau, Afrianto. Katanya, olahraga sepaktakraw Riau bisa kembali jaya sesuai bibit yang dimiliki Riau saat ini. Kuncinya tinggal meningkatkan pembinaan pada atlit oleh pihak terkait maupun pemerintah.

    "Pembinaan ini maksudnya, bisa melalui perbanyak kompetisi atau iven-iven yang mampu meningkatkan kemampuan dan mental tanding para atlit," ujarnya.

    Begitu juga terkait seleksi atlit, menurutnya sesuai pengalaman untuk atlit takraw ini,  yang pertama kali diperhatikan ada pada posisi tekong yang harus tinggi minimal 170 cm ke atas. Karena kunci olahraga takraw ini ada pada tekong sebagai penentu bola pertama.

    "Yang pasti kita sama-sama yakin sepaktakraw Riau akan kembali bangkit dan kembali menjadi yang disegani seperti sebelumnya," ujar Afrianto. (LK)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Jalin Silaturahmi, Mantan Pengurus PSTI Riau Gelar Sepaktakraw Bersama Mantan Atlit Nasional
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar

    Berita Terkait