Kata Psikolog soal Kebiasaan Bagi-bagi Link Video Porno

Daftar Isi

    LancangKuning- Tersebarnya gambar syur yang memperlihatkan wajah mirip beberapa nama selebriti Tanah Air membuat banyak warganet saling berbagi tautan video tersebut. Psikolog melihat kebiasaan berbagi tautan video pornografi ini sebagai standar ganda.

    Dalam aktivitas di dunia maya, warganet berguyon bahwa video-video pornografi itu tak ubahnya 'link pemersatu bangsa'.

    "Terkait fenomena warganet yang suka berbagi video artis, bahkan suka bikin bercandaan tentang 'link pemersatu bangsa', menurut saya itu adalah perilaku standar ganda karena banyak orang yang menghakimi, mengatakan pelacur-lah, wanita murahan-lah, tapi juga pengin dapat link-nya," ujar psikolog seksual Zoya Amirin, melansir Antara.

    Baca Juga : Jangan Berharap Lagi Barcelona, Neymar Ingin Setia Bersama PSG


    Standar ganda dalam menyikapi pornografi ini, menurut Zoya, masih berlangsung hingga saat ini. Fenomena itu dinilainya justru memperlihatkan kemunafikan warganet. "Bukannya mencari pelaku penyebar video, namun malah lebih sibuk jadi polisi moral buat orang lain," ujar dia.

    Zoya mengatakan, akan lebih baik jika Anda tak menyebarluaskan kembali video yang didapat tersebut. "Setop di kamu aja. Jangan menyebarkan aib orang lain," kata dia.

    Belakangan, beberapa video syur yang memperlihatkan sosok mirip sejumlah selebriti seperti Gisella Anastasia, Jessica Iskandar, dan Anya Geraldine mendadak ramai di permukaan.

    Zoya menilai, mereka adalah korban kekerasan berbasis gender di dunia daring. Menyebarkan video pribadi tanpa adanya izin termasuk melanggar hukum.

    Baca Juga : Hujan Deras, Jalan Lintas Sumbar-Riau di KM 80 dan 81 Longsor Tadi Malam


    "Mirisnya, kita terlalu fokus menyalahkan korban tanpa berusaha mencari siapa yang pertama kali menyebarkan video atau foto tersebut. Seharusnya kita melindungi korban, bukan justru menghakiminya."

    Lagi pula, menurut Zoya, merekam kegiatan seksual tak bisa disebut sebagai sesuatu yang aneh dan menyimpang. Ada beragam motif yang membuat seseorang merekam kegiatan seksualnya, termasuk salah satunya untuk mengevaluasi kepuasan dalam berhubungan intim.

    Namun, Zoya mengingatkan, perekaman kegiatan seksual harus dilakukan atas dasar kemauan bersama pasangan.

    "Apa pun yang harus dilakukan harus atas dasar konsensual, dua-duanya mengetahui. Jangan sampai ini menjadi revenge porn, maksudnya sengaja merekam supaya nanti bisa mengancam," kata Zoya.

    (Antara/asr)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Kata Psikolog soal Kebiasaan Bagi-bagi Link Video Porno
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar