Jatuh Bangun Kampung Akuarium: Digusur Ahok, Dibangun Anies

Daftar Isi

    Lancang Kuning Usai digusur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 2016, Kampung Akuarium yang berada di Penjaringan, Jakarta Utara akan kembali dibangun Gubernur DKI Jakarta saat ini, Anies Baswedan.

    Anies bahkan turut hadir dalam prosesi peletakan batu pertama pembangunan kampung itu pada Senin (17/8) kemarin. Pada 2019, Anies mengaku tak main-main untuk kembali Kampung Akuarium.

    Dia menyebut Kampung Susun Akuarium akan menjadi contoh kampung yang dibangun oleh masyarakatnya sendiri.

    Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru


    Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta, Sarjoko, mengatakan Kampung Akuarium akan dibangun di atas lahan seluas tak kurang dari 10 ribu meter persegi. Kampung ini akan terdiri dari 5 blok, dan diisi oleh 241 hunian dengan tipe 36.

    Menurut Sarjoko, rencana penataan kembali Kampung Akuarium telah melewati diskusi panjang oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Lewat pembahasan itu, pembangunan Kampung Akuarium, kata dia, telah sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku sebagai hunian massal di kawasan Cagar Budaya Kota Tua Jakarta.

    Baca Juga: Markas Pusat OPM Hancur Digempur 26 Prajurit TNI


    Pada 2018, katanya, Pemprov DKI telah melaksanakan Program Peningkatan Kualitas Permukiman melalui Community Action Plan (CAP) di lokasi ini. Proses CAP dimulai dari sosialisasi, rembuk RW, FGD, hingga penyusunan rencana penataan kampung dengan melibatkan masyarakat setempat.

    Dalam kolaborasi itu, warga disebutnya telah memberikan desain awal Kampung Akuarium kepada Pemprov DKI untuk diteruskan menjadi desain perencanaan oleh Dinas Perumahan dan Permukiman DKI Jakarta.

     

    Baca Juga: Tempat Wisata di Riau


    Sempat tercatat sebagai salah satu kampung kumuh yang ditetapkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Sarjoko bilang, penataan Kampung Akuarium dibangun paling awal dengan mempertimbangkan kesiapan dari sisi masyarakat maupun administratif.

    "Kampung Akuarium dapat dibangun karena lahan Kampung Akuarium merupakan aset milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan peruntukan lahannya sesuai dengan rencana tata ruang," ujar Sarjoko.

    Belakangan, rencana Pemprov DKI Jakarta itu memang menuai polemik. Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengkritik langkah Gubernur Anies Baswedan yang ingin kembali membangun Kampung Akuarium.

    Menurut Gembong, langkah Ahok menggusur Kampung Akuarium lantaran ingin mengembalikan fungsi lahan yang tertuang dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).

    Baca Juga: Ini Sederet Artis yang Dikabarkan Bolak-balik Pindah Agama


    Dalam Perda RDTR saat itu, lokasi Kampung Akuarium merupakan zona merah atau lahan khusus untuk kepentingan pemerintah. Kata Gembong, pembangunan Kampung Akuarium mestinya harus sesuai dengan aturan yang ada.

    "Ahok melakukan penggusuran Kampung Akuarium ingin mengembalikan fungsi sebagaimana tertuang dalam Perda RDTR di mana area tersebut masuk dalam zona merah," kata Gembong saat dikonfirmasi, Selasa (18/8).

    Gembong menyebut Anies Baswedan telah melanggar Perda RDTR jika melakukan pembangunan di Kampung Akuarium. Pasalnya, hingga saat ini belum ada perubahan aturan dalam Perda RDTR, sejak ditetapkan Ahok kala itu.

    Menurut dia, kebijakan ini akan menjadi preseden buruk terkait penerapan Perda di Ibu Kota. Anggota Komisi A itu mewanti-wanti agar Anies harusnya bisa lebih berhati-hati dalam menunaikan janji kampanye.

    "Jangan hanya karena ingin menunaikan janji kampanye, tetapi melanggar aturan. Sementara ketika rakyat kecil membangun di luar peruntukkan Pemprov langsung beraksi melakukan penyegelan, di sisi lain Pemprov sendiri mengajarkan kepada rakyat Jakarta untuk tidak taat asas," paparnya.

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Jatuh Bangun Kampung Akuarium: Digusur Ahok, Dibangun Anies
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar