Disnaker DKI Minta Kantor Pemerintahan Tutup Sementara bila Ada Pegawai Positif Covid-19

Daftar Isi

    LancangKuning -Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Nakertransgi) DKI Jakarta Andri Yansyah meminta agar kantor pemerintahan dapat lebih ketat mengawasi maupun melakukan penutupan kantor bila ada pegawai yang terpapar Covid-19.

    Hal ini lantaran tugas dan tanggung jawab Dinas Nakertransgi DKI Jakarta hanya untuk mengawasi kantor swasta.

    "Karena kita pokoknya melakukan pelacakan terhadap perusahan-perusahaan swasta terlebih dahulu.

    Untuk kantor pemerintan kita sarankan secara mandiri," ucap Andri saat dihubungi, Rabu (5/8/2020).

    Menurut Andri, kantor pemerintahan seharusnya lebih paham standar operasional peosedur (SOP) terutama mengenai protokol kesehatan.

    "Karena kan kantor pemerintah lebih tau protokol kesehatan, SOP, apabila karyawan itu terjangkit.

    Baca Juga : 3 Lelaki Terdampar di Mikronesia Selamat Berkat Tanda SOS


    Tinggal kita menunggu laporannya saja," tuturnya. Pihaknya berharap kantor pemerintahan bisa melaporkan secara mandiri bila ada pegawai positif Covid-19 tanpa menunggu inspeksi mendadak seperti yang dilakukan Disnaker kepada perusahaan swasta.

    Sejauh ini, kata Andri, ada beberapa kantor pemerintahan yang sudah melapor kepada Disnaker dan masuk dalam data perusahaan yang terpapar Covid-19.

    "Ada beberapa instansi pemerintah walaupun kita tidak melakukan pemeriksaan, mereka melaporkan bahwa karyawannya terdeteksi positif covid.

    Begitu kita lihat, begitu oke baru kita bikinkan berita acara untuk penutupan sementara, seperti itu," tambahnya.

    Adapun hingga saat ini DisNakertransgi DKI Jakarta melakukan penutupan sementara terhadap 29 perusahaan setelah ada karyawan yang terpapar Covid-19.

    Baca Juga : Viral! De Gea Temukan Kembarannya, Rashford Ikut Ngakak


    Jumlah pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta per Selasa (4/8/2020), mencapai 22.909 orang.

    Rinciannya, sebanyak 14.381 orang dari total keseluruhan pasien dinyatakan telah sembuh, sedangkan 880 orang meninggal dunia.

    Sementara itu, sebanyak 7.648 orang masih dirawat dan isolasi.

    Dalam dua pekan terakhir, penambahan kasus positif Covid-19 masih fluktuatif, setidaknya tercatat empat kali lonjakan kasus di Jakarta.

    Berikut rincian penambahan kasus Covid-19 di Jakarta selama dua pekan terakhir.

    1. 22 Juli : bertambah 382 menjadi 17.535 kasus

    2. 23 Juli : bertambah 416 menjadi 17.951 kasus

    3. 24 Juli : bertambah 279 menjadi 18.230 kasus

    4. 25 Juli : bertambah 393 menjadi 18.623 kasus

    5. 26 Juli : bertambah 378 menjadi 19.001 kasus

    6. 27 Juli : bertambah 473 menjadi 19.474 kasus (lonjakan pertama)

    7. 28 Juli : bertambah 412 menjadi 19.886 kasus

    Baca Juga : Sambut HUT Riau Ke-63, Kenakan Busana Melayu


    8. 29 Juli : bertambah 584 menjadi 20.470 kasus (lonjakan kedua)

    9. 30 Juli : bertambah 299 menjadi 20.769 kasus

    10. 31 Juli : bertambah 432 menjadi 21.201 kasus

    11. 1 Agustus : bertambah 374 menjadi 21.575 kasus

    12. 2 Agustus : bertambah 379 menjadi 21.954 kasus

    13. 3 Agustus : bertambah 489 menjadi 22.443 kasus (lonjakan ketiga)

    14. 4 Agustus: bertambah 466 menjadi 22.909 kasus (lonjakan keempat)

     

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Disnaker DKI Minta Kantor Pemerintahan Tutup Sementara bila Ada Pegawai Positif Covid-19
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar