Sadis! Kisah Siswi SMA di Bengkulu dari Diculik hingga Dimutilasi

Daftar Isi

    LancangKuning.com - Misteri tengkorak kepala manusia yang ditemukan di Bengkulu terkuak. Tengkorak itu teridentifikasi milik siswi SMA berinisial AA (15) yang hilang sejak November 2019.
    Tengkorak kepala manusia dan potongan tubuh AA ditemukan warga dan personel TNI/Polri di sekitar Sungai Air Merah, Rejang Lebong, Bengkulu pada Rabu 22 Januari 2020."Alhamdulillah, tadi petugas kami dibantu stakeholder anggota TNI, Brimob, dan warga berhasil menemukan tengkorak kepala korban pembunuhan atas nama AA sekitar pukul 11.30 WIB," kata Kapolres Rejang Lebong AKBP Jeki Rahmat Mustika, seperti dilansir dari Antara, Rabu (22/1/2020).

    Polisi mengidentifikasi tengkorak kepala manusia itu adalah AA merupakan siswi kelas X SMA 2 Rejang Lebong, Bengkulu. AA dilaporkan hilang oleh keluarganya.
    Pada awal Januari 2020, polisi menetapkan Yongki sebagai tersangka. 

    Berikut fakta mengerikan pembunuhan siswi SMA di Bengkulu:

    Hilang
    AA hilang pada 8 November 2019. AA hilang setelah berpamitan kepada neneknya untuk mencetak kertas tugas sekolah di tempat fotokopi, yang tak jauh dari rumahnya. AA pergi dengan mengendarai sepeda motor merek Honda Scoopy warna hitam dengan nomor pelat BD-3640-KV.
    Disekap
    AA sempat disekap selama beberapa hari gegara keluarganya tidak menggubris uang tebusan yang diminta pelaku Yongki.
    "Sempat disekap beberapa hari, barulah dia lakukan penculikan itu minta tebusan, tidak dipenuhi, barulah dibunuh. Usia pelaku sekitar 30 (tahun)-an," jelas Kapolres Rejang Lebong, AKBP Jeki Rahmat Mustika,  Rabu (22/1/2020).
    Yongki dan AA saling kenal. Yongki adalah sopir angkutan umum (angkot) yang biasa ditumpangi AA sejak masih di bangku SMP. Jeki menuturkan Yongki tinggal sendiri di rumahnya. Namun Yongki sudah menikah.
    Tebusan Rp 100 Juta
    Lewat pesan singkat dari nomor handphone AA, penculik meminta tebusan kepada keluarga. Keluarga lalu melaporkan AA hilang ke Mapolres Rejang Lebong, Bengkulu.
    Polisi kemudian turun tangan mengusut kasus ini. "Ini benang kusut yang kita urai, makanya prosesnya agak panjang, hilangnya AA 8 November 2019, dilaporkan oleh keluarganya ke Polres itu Desember, dapat pelakunya Januari awal, dapat bukti pembunuhannya Januari akhir," jelas Kapolres Rejang Lebong AKBP Jeki Rahmat Mustika kepada detikcom, Rabu (22/1/2020).
    Keluarga AA, ujar Jeki, mengatakan penculik meminta uang Rp 100 juta. Permintaan itu dikirim lewat pesan singkat dari nomor AA. "Memang orang tua korban sempat dimintai tebusan, jadi ini kita juga bisa kenakan pasal penculikan. Minta tebusan Rp 100 juta di waktu berdekatan dengan waktu Astrid hilang. Setelah itu kan barulah keluarga korban lapor ke kami," kata Jeki."Pelaku meminta tebusan ke keluarga korban pakai HP-nya korban. Ada di HP-nya korban itu (bukti pesan singkat minta tebusan)," imbuh Jeki. Dimutilasi

    Tidak hanya menyekap, Yongki diduga tega membunuh karena gigit jari uang tebusan yang dimintanya tidak dipenuhi keluarga AA. Sopir angkot ini juga diduga memutilasi AA.
    Tengkorak kepala AA ditemukan dalam tas kresek warna hitam. Polisi juga menemukan potongan tubuh lainnya. "Sorenya kita temukan lagi potongan tubuh lainnya yang kita duga kaki korban di radius 100 meter dari lokasi pembuangan. Bisa kita duga mutilasi karena yang kita dapatkan tengkorak kepala dalam karung, kresek hitam. Kalau dari tengkorak saya bisa pastikan manusia, kemungkinan besar ini korban karena ada persesuaian dengan lokasi dia membuang," ungkap AKBP Jeki.

    Jeki menyebut polisi masih mendalami kasus ini. Pelaku juga sempat menunjukkan lokasi pembuangan jasad korban. "Masih tahap pendalaman ke tersangka soal perbuatan mutilasi ini. Pelaku sempat tunjukin ini tempatnya dia membuang korban. Dia tunjukkan pertama lokasi membuangnya di atas sungai, lalu kita temukan tengkorak 600 meter dari tempat dia membuang, terbawa arus aliran sungai. Kan saat November itu musim hujan, kami duga aliran sungai cukup deras makanya potongan tubuhnya terbawa, untungnya menyangkut di batu. Itu hampir kayak tebing lah TKP-nya," sebut Jeki.
    Motif Curas
    Niat jahat Yongki berawal saat motor AA mogok di jalan dan Yongki seolah hendak membantu memperbaiki motor AA. "Korban saat itu motornya mogok menurut pelaku, pelaku menawarkan bantuan, habis itu pada intinya dibawalah ke rumah pelaku. Motifnya murni curas, motifnya ingin menguasai motor korban," kata Kapolres Rejang Lebong, AKBP Jeki Rahmat Mustika, kepada detikcom, Rabu (22/1/2020).
    Polisi makin yakin Yongki adalah dalang di balik hilangnya AA setelah menemukan motor beserta perhiasan emas korban di rumah tersangka. Yongki pun akhirnya tak dapat mengelak. "Kami lakukan penggeledahan di rumahnya, dapatlah motor si korban di sana. Nah kami temukanlah emasnya juga. Setelah itu akhirnya dia (Yongki) mengaku membunuh si korban karena sudah tidak bisa mengelak juga, kami temukan barang-barang bukti itu," ucap Jeki.
    Dalami Pencabulan
    Polisi mendalami kemungkinan Yongki melakukan pencabulan terhadap korban."Motifnya murni curas, menguasai harta benda korban. Kalau pencabulan masih kami dalami," kata Kapolres Rejang Lebong, AKBP Jeki Rahmat Mustika saat dihubungi, Kamis (23/1/2020).
    Bukan tanpa alasan polisi mendalami dugaan pencabulan terhadap AA yang disebut tewas dimutilasi. Polisi menemukan sejumlah celana dalam wanita saat menggeledah rumah Yongki.

     

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Sadis! Kisah Siswi SMA di Bengkulu dari Diculik hingga Dimutilasi
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar