Peran Public Relation di Era Digital

Daftar Isi

    LancangKuning.com - Hubungan media adalah salah satu fungsi PR di era digital. Perannya strategis karena dapat memperkuat citra serta merek dan reputasi bisnis. Karena, di era digital - di mana setiap orang bisa menyampaikan berita dan berproduksi dengan begitu mudah - PR tidak cukup hanya menjadi "pemadam kebakaran" ketika perusahaan menghadapi krisis. Sebaliknya, PR dengan fungsi hubungan medianya benar-benar dapat memprediksi krisis.

    Memasuki era digital, mata publik tidak hanya mengandalkan kamera jurnalis untuk mendeteksi evolusi angka. Saat ini, dengan smartphone, mereka dapat menggunakan berbagai masalah dengan cepat dan mudah. Ini termasuk melaporkan masalah bagi jurnalis, atau bahkan menjaga perhatian publik melalui pos media sosial.

    Pada lokakarya Hubungan Media, yang diprakarsai oleh Royal Media di Hotel Cosmo Amaroossa pada awal Mei, Agung menyampaikan pentingnya hubungan perusahaan dengan media sebelum masalah tersebut muncul. Kedekatan perusahaan dengan media memungkinkan perusahaan untuk memprediksi terjadinya masalah negatif atau potensi krisis dari publikasi negatif.

    Djaka Susila, pemimpin redaksi surat kabar Sindo, juga berharap bahwa komunikasi media yang tepat harus menunggu di saat krisis. Dia menggarisbawahi perlunya PR untuk memahami dunia jurnalisme dan memahami karakteristik wartawan yang berbeda.

    Baca Juga : Tempat Wisata di Riau

    Strategi kartu media adalah dasar untuk hubungan masyarakat dalam mengembangkan komunikasi media, memahami kerja jurnalistik, dan menyampaikan pesan strategis kepada perusahaan. Pemetaan media dapat dilakukan melalui analisis bidang sirkulasi media (aksesibilitas), segmentasi pembaca dan dampaknya terhadap pemangku kepentingan dan masyarakat.

    Sebelum Internet berkembang pesat, hubungan masyarakat sangat bergantung pada media, radio, dan media dalam kampanye mereka. Namun sejak munculnya teknologi internet, arena public relations juga menjadi public relations digital. Artikel ini membahas konsekuensi dan hasil dari kegiatan PR di era digital.

    Konsep PR digital PR digital tidak jauh berbeda dari PR konvensional, yaitu proses komunikasi strategis yang bertujuan untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dan audiens mereka.

    Namun yang membedakan mereka adalah media komunikasi. Ketika PR konvensional bekerja pada acara dan publikasi di media konvensional, PR digital menggunakan lebih banyak media berbasis web. Tujuannya adalah untuk menciptakan kesan positif, memiliki hubungan yang baik, dan meningkatkan visibilitas merek (dan juga organisasi).

    Baca Juga : Akreditasi Jurusan Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nusantara Jaya, Makasar

    Praktisi PR digital membuat dan memelihara citra positif dengan menampilkan pesan merek organisasi di Internet, seperti situs web, blog, media konvergensi, dan media sosial lainnya. Selain itu, kegiatan public relations digital mencakup hal-hal seperti:

    1. Mendengarkan pembicaraan publik tentang merek kami di media sosial.
    2. Mengidentifikasi masalah di media sosial yang dapat memengaruhi merek, dan.
    3. Membuat konten merek yang menarik bagi publik

    Untuk mempertahankan gambar dan membuat audiens online, PR digital menggunakan media berbasis web yang sudah tersedia dengan berbagai jenis, manfaat, dan audiens yang beragam.

    Untungnya, tidak semua jaringan media digunakan dalam kampanye PR digital kami. Media yang digunakan sebenarnya hanya yang paling populer dan paling tepat untuk target audiens yang kami targetkan. Di Indonesia, media berikut secara teratur digunakan dalam kampanye PR :

    1. Media Sosial: Twitter, Facebook, Instagram, Google Maps
    2. Publikasi: Situs web, blog (WordPress, Blogspot, Kompasiana, Indonesian, dll.).
    3. Video: Youtube
    4. Keberhasilan kampanye PR digital.

    Baca Juga : Tempat Wisata di Pekanbaru

    Keberhasilan kampanye public relations digital dapat diukur dan ada banyak variabel. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengukur keberhasilan kampanye PR digital adalah:

    1. Keterlibatan adalah jumlah interaksi pemirsa dengan konten bermerek di media sosial, seperti klik, kunjungan, suka, retweet, pengikut (komentar), komentar, tanggapan, dll.
    2. Penjualan, yaitu jumlah transaksi penjualan yang dicatat oleh media sosial dan broker media online.
    3. Return on Investment (ROI), hasil yang diperoleh dari investasi dalam kampanye digital

    Manfaat Hubungan Digital Aktivitas PR lebih efektif dan efisien dalam menyampaikan pesan kepada publik daripada iklan. Terlebih lagi, PR digital memungkinkan merek untuk 'berbicara' melalui media sosial mereka. Selain manfaat ekonomi, PR digital juga berguna untuk :

    1. Temukan potensi masalah yang terkait dengan merek online.
    2. Menanggapi masalah lebih awal untuk mencegah krisis.
    3. Menyebarluaskan konten kepada publik untuk meningkatkan kesadaran publik.

    Dengan PR digital, hubungan komunikasi antara merek (dan organisasi) dan publik terpelihara dengan baik dan bermanfaat.(Qoir)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Peran Public Relation di Era Digital
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    100%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar