Wajib Dicatat !!! Gerhana Matahari Total Yang Menggemparkan Dunia Akan Terlihat Sempurna Di Indonesia !!!
LANCANG KUNING - Yupz, gerhana matahari total 2016 yang santer dibicarakan oleh dunia akan terlihat paling sempurna di Indonesia, tepatnya pada tanggal 09 Maret 2016. Gerhana matahari total merupakan fenomena langka yang hanya terjadi sekali dalam puluhan tahun, 33 tahun hingga 80 tahun sekali. Karena itu gerhana matari total merupakan fenomena alam yang sangat ditunggu oleh dunia. Tak heran jika peneliti dan wisatawan manca Negara berbondong-bondong datang ke Indonesia hanya untuk menyaksikan secara langsung gerhana matahari total yang berlangsung paling lama selama 3 menit itu.
Fenomena ini akan melintasi 12 provinsi di Indonesia, seperti Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. Lokasi terbaik guna menyaksikan gerhana matahari total adalah Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara dengan durasi sekitar 3 menit 17 detik dengan persentase gerhana mencapai 100%. Sementara di provinsi lain, termasuk gerhana hanya dapat dinikmati dengan presentasi 70% - 98% dengan durasi hanya 1,5 menit.
"Di wilayah barat, Puncak Gerhana Matahari Total bagi dilalui pada pukul 7.20 WIB. Waktunya hanya selama 1,5 menit. Bagian tengah, puncak gerhananya pukul 8.35 WITA. Waktu gerhananya 2 menit. Di Timur, pukul 9.50 WIT selama 2-3 menit," jelas Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djalaluddin kepada kompas.com. Beliau menjelaskan bahwa semakin ke timur akan semakin lama dan semakin sempurna.
Namun, tahukah kamu? Ada beberapa hal yang harus kamu tahu tentang Gerhana Matahari, Yuk cek…
Penyebab Gerhana Matahari Total
Mari mengulang pelajaran IPA yang sudah kamu pelajari ketika SMP. Gerhana matahari total terjadi karena Bumi, Bulan dan Matahari berada pada posisi yang sejajar. Piringan bulan menutupi seluruh piringan matahari, dimana piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari piringan Matahari. Hal ini menyebabkan cahaya matahari ke bumi tertutupi oleh bulan, sehingga menyebabkan kegelapan di beberapa wilayah bumi. Di tahun 2016, kegelapan sempurna akan terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
Cara Menyaksikan Gerhana Matahari Total
Hal kedua yang harus kamu ketahui ketika ingin menyaksikan gerhana matahari adalah GUNAKAN KACA MATA PELINDUNG ATAU FILTER !! Jangan menyaksikan gerhana matahari secara langsung tanpa pelindung apapun. Hal ini untuk mencegah agar tidak terjadi kerusakan pada retina mata ketika menyaksikan detik-detik terjadinya gerhana. Namun, ketika Matahari sudah tertutupi secara total kaca mata bisa dilepas dan dipakai kembali jika Matahari mulai tersibak. Soal tempat akan lebih baik jika kamu menyaksikannya di tanah lapang tanpa terhalang oleh bangunan atau pohon, misal pantai atau tempat yang tinggi.
Sholat Gerhana
Satu hal lagi yang harus kamu tahu saat melihat gerhana matahari yaitu jangan lupa untuk melakukan sholat gerhana, karena menurut kebanyaka ulama sholat gerhana hukumnya Sunnah Muakkad. Rasululllah SAW bersabda ” Sesungguhnya matahari dan bulan adalah tanda kekuasaan Allah, tidak mengalami gerhana karena kematian orang besar atau karena kelahiran calon orang besar. Jika kalian melihat peristiwa gerhana, perbanyak berdoa kepada Allah, perbanyak takbir, kerjakan shalat, dan perbanyak sedekah.”(HR. Bukhari-Muslim)
Adapun tata cara sholat gerhana yaitu :
1. Dilakukan secara berjamaah
2. Tidak didahului oleh azan atau iqamat, yang disunnahkan adalah panggilan shalat dengan lafaz "As-Shalatu Jamiah"
3. Sholat gerhana dilakukan sebanyak 2 rakaat
4. Bacaan sholat dikeraskan, walaupun dilakukan pada siang hari
5. Dianjurkan dengan bacaan yang panjang
6. Niatnya “Ushallii Sunnatal Kusuufis-Syamsi Rak’ataini Lillahi Ta’alaa”, artinya “Aku niat (melaksanakan) shalat sunnah Gerhana Matahari dua rakaat karena Allah ta’ala”
7. Tata cara sholat gerhana, Aisyah menceritakan “Gerhana matahari pernah terjadi pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lantas beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bangkit dan mengimami sahabat dan beliau memanjangkan berdiri. Kemuadian beliau ruku’ dan memperpanjang ruku’nya. Kemudian beliau berdiri lagi dan memperpanjang berdiri tersebut namun lebih singkat dari berdiri yang sebelumnya. Kemudian beliau ruku’ kembali dan memperpanjang ruku’ tersebut namun lebih singkat dari ruku’ yang sebelumnya. Kemudian beliau sujud dan memperpanjang sujud tersebut. Pada raka’at berikutnya beliau mengerjakannya seperti raka’at pertama. Lantas beliau beranjak (usai mengerjakan shalat tadi), dan matahari mulai kelihatan kembali.” (HR. Bukhari)
Semoga Bermanfaat.
(YLZ)
Sumber : Dari Berbagai Sumber
