Curhatan Freddy Budiman Akan Tetap diperjuangkan Haris Azhar

Daftar Isi

    Lancangkuning.com - Penyuaraan oleh Haris Azhar terkait curhatan Freddy Budiman, terpidana mati kasus narkoba mendapat dukungan dari berbagai pihak. Niat Haris yang ingin memberantas narkoba sampai ke akar-akarnya kini semakin terbuka lebar.

    Haris mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Presiden Jokowi dan juga Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso alias Buwas yang proaktif terhadap cuitan tersebut. Saat itu Buwas langsung menghadap Jokowi setelah membaca curhatan Freddy yang ditulis Haris.

    "Kami berterima kasih kepada Pak Jokowi yang sudah beri statemen dan juga sudah bertemu Pak Budi Waseso," ujar Haris di sela aksi 'Lawan Gelap' di depan Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (5/8/2016) malam.

    Haris sangat berharap agar pemerintah serius menangani curhatan Freddy yang ia tulis. Keinginan Haris ialah pemerintah bersama masyarakat memberantas narkoba sampai ke akar-akarnya termasuk dugaan keterlibatan penguasa dan penegak hukum.

    ‎"Tapi menurut saya, itu masih bisa dikembangkan untuk bangun konsolidasi yang lebih kuat supaya sungguh-sungguh memberantas mafia narkoba itu," kata dia. Haris kini mempersiapkan bukti agar apa yang disampaikan oleh Freddy terkait terlibatnya penguasa di peredaran narkoba bukanlah omong kosong.

    "Kami minta jaminan negara, mau tidak menindaklanjuti, karena ini persoalannya serius. Jadi apa yang saya rilis di sosmed minggu lalu itu ada jejak-jejak yang bisa ditelusuri. Ini soal kemauan aja. Ini kami punya (bukti)," jelas Haris.

    Haris akan tetap memperjuangkan curhatan Freddy meskipun jika pemerintah tidak mendukung. Ia tidak mengkhawatirkan hal tersebut. Ia berjanji akan mengungkap keterlibatan oknum penguasa bisnis haram itu. "Kalau semisal pemerintah tidak mau bekerjasama dengan kami, ya kami cuma akan bekerjasama dengan masyarakat. Data itu akan  terbuka di masyarakat yang mungkin nanti malah tidak konstruktif," pungkas Haris.

    Wakil Ketua DPR Fadli Zon juga menanggapi hal ini, dia sangat menyayangkan jika memang ada pihak-pihak penguasa yang terlibat, dan dugaan ini harus ditelusuri dan diusut secara tuntas,  "Kalau kita tahu bahwa ini memang betul-betul terjadi sebelum terjadi eksekusi mati, saya kira ini bisa menjadi suatu temuan. Karena itu meskipun yang bersangkutan (Freddy Budiman) sudah tidak ada, harus ditelusuri dan diteliti kebenarannya, karena kalau tidak, ini akan menjadi suatu tanda tanya besar di masyarakat bahwa ada oknum-oknum aparat yang terlibat di dalam peredaran narkoba, bahkan bisa ikut menjadi bandar narkoba," ujar Fadli Zon di Gedung DPR, Jakarta, Senin (1/8/2016).

    Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian juga mengungkapkan bahwa tercatat lebih dari 300 anggotanya terlibat narkoba dalam periode awal hingga pertengahan 2016 ini. "Lebih dari 300 anggota di 2016 ini yang kita proses hukum baik kode etik maupun pidana," kata Tito di Semarang, Jawa Tengah, Jumat 5 Agustus 2016.

    Kapolri menegaskan, polri sangat memegang komitmen memerangi peredaran gelap narkotika dan tidak ada pandang bulu dalam pemberantasannya, "Pelakunya kita tangkap, (oknum) yang ada di dalam (kesatuan) kalau melanggar pun kita proses hukum tak akan dilindungi." Ujar Tito.

    Ia pun meminta agar masyarakat turut serta memerangi ancaman narkoba dan melaporkan informasi sekecil apapun kepada polri, meskipun jika ada anggota Korps Bhayangkara yang terlibat, "Kita bukan antikritik. Kami tetap melakukan pengawasan dan penyelidikan internal. Komitmen kami sangat jelas, kita tak akan mentolerir narkoba," tegas Tito.  (hyAzn)

     

     

    Sumber : Liputan6

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Curhatan Freddy Budiman Akan Tetap diperjuangkan Haris Azhar
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar

    Berita Terkait