Bos Bukalapak Ketemu Jokowi

Daftar Isi

    Foto: Tampak Presiden sedang berdialog dengan CEO Bukalapak, Achmad Zaky

    LancangKuning.Com, Jakarta - Pendiri sekaligus CEO BukaLapak Achmad Zaky pada Sabtu bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Dalam pertemuan mereka membahas tentang alokasi anggaran untuk penelitian dan pengembangan di Indonesia.

    Selain itu, pertemuan itu juga membicarakan tentang klarifikasi cuitan Zaky di Twitter soal dana penelitian pengembangan dan presiden baru.

    Baca Juga: Jokowi: Stop Uninstall Bukalapak

    Apa saja hasil pertemuan tersebut? Berikut berita selengkapnya
    Pihak Istana Kepresidenan khawatir cuitan #uninstallbukalapak yang ramai di media sosial Twitter bisa mengganggu kondisi bisnis e-commerce di Indonesia.

    Tagar itu muncul karena respon warganet atas cuitan CEO Bukalapak Achmad Zaky di Twitter soal dana riset Indonesia yang masih tertinggal dan istilah 'presiden baru' pada Kamis lalu.

    "Ya sama sekali sih beliau (Presiden Jokowi) tidak marah ya, bahkan, beliau kuatir kalau ini terus berlanjut uninstall terhadap Bukalapak ini. Ini akan mengganggu bisnis e-commerce di Indonesia," kata Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Sabtu (16/2/2019), dilansir dari detik.

    Teten juga mengatakan bahwa Bukalapak merupakan salah satu perusahaan rintisan raksasa di Indonesia yang banyak dimanfaatkan oleh kalangan UMKM.

    Baca Juga: Wahhh!!!, #UninstallJokowi Puncaki Trending Topic Dunia

    "Harus kita tahu Bukalapak ini adalah salah satu empat dari unicorn kita. Selain Go-Jek, Traveloka, Tokopedia dan banyak UMKM yang menggunakan marketplace nya di empat unicorn ini," katanya.

    Oleh karenanya, masyarakat khususnya netizen diminta untuk menghentikan aksi uninstall Bukalapak tersebut.

    "Jadi jangan sampai ini kemudian menjadi rusak. Karena ini juga jadi kebanggaan kita. Karena ini empat unicorn Indonesia yang kuat di Asia Tenggara," tuturnya.

    Presiden Jokowi juga membuka peluang insentif pajak untuk Bukalapak jika serius dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM).

    "Masih dalam proses pembicaraan untuk memberikan super deductible tax, baik dalam rangka pengembangan SDM dan juga inovasi," ujar Jokowi, Sabtu (16/2/2019).

    Super deductible tax adalah insentif yang diberikan kepada perusahaan yang terlibat atau investasi di sektor pendidikan vokasi, serta penelitian dan pengembangan (Litbang/R&D). Jadi perusahaan yang ingin mendapatkan insentif ini harus aktif dalam kegiatan pengembangan dan pendidikan SDM.

    Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian telah menerbitkan peraturan tersebut. Aturan ini diterbitkan pada Mei 2018 yang lalu.

    Jokowi juga meminta masyarakat Indonesia mendukung perusahaan rintisan yang kini sudah menjadi unicorn seperti Go-Jek, Traveloka, Tokopedia dan BukaLapak.

    "Ini untuk memajukan ekonomi kita semuanya dan mendorong start up," imbuh dia. (LKC)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Bos Bukalapak Ketemu Jokowi
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar