Daftar Isi
LANCANGKUNING.COM,INHIL-Saat memasuki perairan Lingka, Indragiri Hilir, tiga Anak Buah Kapal Tongkang Royal Palma XVIII Noperhan, Yuslim Patana, dan Eko tersebut turun melakukan pengecekan tangki pelampung tongkang.
"Ketiganya melakukan pengecekan di tangki pelampung tongkang, namun terjebak di dalamnya. Karena kurangnya oksigen, ketiga kru tersebut berusaha keluar," terang Kepala Kantor Basarnas Pekanbaru I Nyoman Sidakarya.
Basarnas yang mendapat laporan tersebut segera menuju lokasi dan berusaha mengevakuasi ketiga korban. Noperhan dan Yuslim berhasil keluar dari tangki pelampung, namun satu kru lainnya yaitu Eko masih terjebak seorang diri.
Namun Noperhan yang telah berhasil keluar tersebut meninggal dunia di atas kap tongkang dalam keadaan lemah karena kehabisan oksigen.
"Yuslim juga keluar dari tongkang dalam keadaan lemah dan segera dibawa ke Puskesmas terdekat. Kondisinya dapat diselamatkan," lanjutnya.
Tak lama kemudian Eko juga berhasil dievakuasi dari dalam tangki. Namun sayangnya serupa dengan Noperhan, ia mengembuskan nafas terakhirnya setelah dikeluarkan.
"Eko sempat dievakuasi oleh tim rescuer pos SAR Tembilahan dari tangki tongkang. Namun kemudian meninggal dunia dan dibawa ke Rumah Sakit Pelabuhan," tutupnya.
Kapal tongkang bertolak dari Palembang menuju Tembilahan dengan membawa tiga Anak Buah Kapal (ABK).(rie)
.
Komentar