Gubri Paparkan Capaian Riau Hijau Pada Sosialisasi FOLU Net Sink

Foto: Gubernur Provinsi Riau Syamsuar

 

Lancang Kuning, PEKANBARU – Berkaitan dengan upaya penurunan emisi pada kegiatan sosialisasi Sub Nasional Indonesia Forest and Other Land Uses (FOLU) Net Sink 2030, Gubernur Riau Syamsuar paparkan capaian Riau Hijau, Senin (8/8).

Pertama, re-orientasi pemanfaatan hutan kea rah restorasi ekosistem dan meningkatkan ruang terbuka hujau.

Kedua, melalui sertifikasi pengelolaan hutan produksi seluas 1,5 juta ha dengan perijinan berusaha pemanfaatan hutan.

“Ketiga, fasilitasi perhutanan sosial termasuk skema hutan adat dan kemitraan kehutanan sebagai opsi penyelesaian keterlanjuran kegiatan usaha si kawasan hutan,” ujar Gubri di Ruang Auditorium Gedung Menara Lancang Kuning.

Selanjutnya pengendalian karhutla, pembatasan deforestasi dan mendorong rehabilitasi untuk pemulihan tutupan hutan dengan dukungan para pihak, termasuk kelompok masyarakat.

Kemudian, membentuk kelembagaan kampung iklim di 284 lokasi, diantaranya mendapat predikat Proklim Lestari 1 lokasi, Proklim Utama di 55 lokasi dan 17 Tropi Proklim.

Terakhir, melakukan penyusunan rencana aksi Provinsi kelapa sawit berkelanjutan (RAP-KSB) dan fasilitasi penerapan sertifikasi ISPO.

“Pada perkebunan besar dan perkebunan rakyat dengan dukungan para pihak,” ucapnya.

Karakteristik Daerah Riau yang 4,9 juta ha termasuk kawasan hidrologis gambut, membuat Pemerintah Provinsi Riau memberikan perhatian besar terhadap tata kelola ekosistem gambut.

“Pengelolaan secara berkelanjutan akan menghindarkan ancaman karhutla dan subsidensi lahan yang tak hanya menyumbang emisi karbon terbesar, namun dapat megancam sendi -sendi kehidupan masyarakat dan dapat mengganggu hubungan baik dengan negara tetangga,” jelas Syamsuar.

 

(Mediacenter Riau/wjh)