Daftar Isi
Foto: Ilustrasi (int)
LancangKuning.Com, INHIL- Abrasi atau longsor yang terjadi di Jalan AEC RT002 RW005, Kelurahan Kuala Enok, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, Minggu (25/11/2018) sekitar pukul 23.00 WIB, menghanyutkan lima rumah yang dihuni 17 jiwa.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan BPBD Inhil dan Pemerintah Daerah Kabupaten Inhil, serta Polres Inhil dan TNI, untuk penanganan bencana tersebut.
''Kita sifatnya melakukan pendampingan karena abrasi atau longsor tersebut. Kita menghimbau kepada warga yang tinggal di tepian sungai untuk waspada akan adanya kejadian tersebut. Apalagi curah hujan tinggi beberpa hari ini disetiap daerah berbeda," kata Edwar, dikutip dari GoRiau.com, Senin (26/11/2018).
Dikatakan Edwar, ada lima unit rumah yang dihuni 17 jiwa mengalami rusak berat akibat longsor. Informasi yang didapatinya dari Polres Inhil, saat kejadian seorang saksi mata sedang duduk didepan rumahnya dan mendengar suara papan pecah dari arah belakang rumah.
Saksi mata yang juga korban, langsung mengecek ke belakang rumahnya, tapi tidak didaparinya tanda-tanda akan terjadinya longsor. Namun setelah dirinya turun ke pompongnya untuk membuang air yang ada di dalam pompongnya, tiba-tiba rumah Siti Aisyah roboh dan diikuti rumah berikutnya
"Kejadian ini tidak ada korban jiwa. Kerugian ditaksir sekitar Rp200 juta dan dugaan awal terjadinya musibah tanah longsor disebabkan abrasi air sungai, apalagi pemukiman rumah warga yang mengalami musibah longsor berada di sepanjang pinggir Sungai Kuala Enok. Saat terjadinya tanah longsor, air dalam keadaan surut," ungkapnya.
Identitas pemilik rumah yang mengalami musibah tanah longsor sebagai berikut:
1. H DG Pasauk (75) yang bekerja sebagai petani.
2. H Muhammad Nur (65), yang disewa oleh Umar (45) yang bekerja sebagai penambang.
3. Mariam (70), yang bekerja sebagai pedagang.
4. H Hamsan Sanusi (54), yang bekerja sebagai wiraswasta.
5. H DG Pasauk (75), yang disewa oleh Yali (40) yang bekerja sebagai petani. * (LKC/Rls)
Komentar