Gangguan Kejiwaan Skizofrenia

Daftar Isi

    LancangKuning  -  Skizofrenia yaitu merupakan sebuah istilah bagi beberapa gangguan yang ditandai dengan kekacauan kepribadian, distorsi terhadap realitas, ketidakmampuan supaya berguna di dalam kehidupan sehari-hari (Atkinson Dkk.,1992), perasaan itu sendiri sering dikendalikan oleh kekuatan dari luar dirinya, waham atau delusi, serta gangguan persepsi (PPDGJ, 1983).

    Umumnya gangguan ini muncul di saat usia yang sangat muda, serta memuncak pada usia antara 25 hingga 35 tahun. Gangguan yang akan muncul bisa terjadi secara lambat ataupun datang secara tiba-tiba pada penderitanya yang cenderung suka menyendiri yang mengalami stres (Atkinson Dkk., 1992).

    Skizofrenia yaitu merupakan gangguan mental kronis yang mengakibatkan penderitanya mengalami delusi, halusinasi, pikiran kacau, serta perubahan perilaku. Kondisi yang biasanya berlangsung lama ini selalu diartikan sebagai gangguan mental mengingat sulitnya penderita yang membedakan antara kenyataan dengan pikiran sendiri.

    Penyakit skizofrenia itu sendiri bisa mengenai siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan. Skizofrenia itu sendiri merupakan salah satu jenis gangguan mental, maka pemeriksaan harus dilaksanakan oleh dokter spesialis kejiwaan ataupun psikiater.

    B. Ciri-ciri Skizofrenia

    Ciri-ciri yang pertama penderita Skizofrenia:

    1. Kekacauan Pikiran serta Perhatian

    2. Kekacauan Persepsi

    3. Kekacauan Afektif

    4. Penarikan Diri dari Realita

    5. Delusi serta Halusinasi

    1. Kekacauan Pikiran dan Perhatian

    Menurut Atkinson Dkk. (1992) kekacauan itu sendiri merupakan kesulitan umum supaya menyaring stimulus yang relevan. Pada penderita skizofrenia apabila orang itu menghadapi banyak stimulus pada waktu yang bersamaan, maka ia akan sulit untuk mengambil pengertian serta menyaring masukan-masukan yang beragam tersebut. Ketidakmampuan menyaring stimulus ini sering disebut dengan pembicaraan yang tidak memiliki ujung dan pangkal.

    2. Kekacauan Persepsi

    Kepada orang yang menderita skizofrenia takut akan seringkali mengalami bahwa dunia terlihat berbeda bagi dirinya sendiri. Suara terdengar lebih keras, warna kelihatan lebih mencolok, serta tubuhnya terlihat tidak sama. Beberapa penderita sudah tidak bisa mengenali dirinya sendiri di dalam cermin ataupun melihat bayangannya sendiri seperti bayangan rangkap tiga (Atkinson., 1992).

    3. Kekacauan Afektif

    Penderita skizofrenia pada umumnya tidak bisa melihatkan respons emosional yang normal serta wajar. Terkadang mereka menjelaskan perasaan yang tidak sesuai dengan situasi ataupun pikiran yang diungkapkan.

    4. Penarikan Diri dari Realita

    Penderita skizofrenia itu sendiri cenderung menarik diri dari pergaulan dengan orang lain serta cenderung asyik atau sibuk dengan dunianya sendiri. Keasyikan dengan diri sendiri itu tersebut seringkali disebut dengan autisme. Penarikan diri dari kenyataan ini pada penderita takut bisa bersifat sementara. Dan sedangkan pada penderita kronis, penarikan diri bisa bertahan serta berkembang sedemikian rupa, sehingga penderita menjadi tidak responsif atas peristiwa eksternal, tetap diam serta tidak bergerak selama berhari-hari, dan harus dirawat seperti bayi.

    5. Delusi dan Halusinasi

    Delusi yaitu merupakan sebuah perasaan keyakinan ataupun kepercayaan yang keliru, yang tidak bisa diubah lewat penalaran ataupun dengan disajikannya fakta-fakta. Delusi yang memiliki sifat menetap serta sistematis akan bisa berdampak menjadi abnormal.

    C. Gejala Skizofrenia

    Gejala skizofrenia itu dibagi menjadi dua kategori, yaitu negatif serta positif. Gejala negatif skizofrenia menggambarkan hilangnya sifat serta kemampuan tertentu kita yang biasanya ada di dalam diri orang yang normal. Berikut sebagai contoh:

    • Ketidakmauan untuk bersosialisasi serta rasa tidak nyaman apabila berada dekat dengan orang lain sehingga lebih memilih untuk berdiam diri di rumah.
    • Kehilangan konsentrasi.
    • Pola tidur yang berubah.
    • Kehilangan minat serta motivasi di dalam segala aspek hidup, termasuk minat dalam menjalin hubungan

    Perubahan pola tidur, sikap tidak responsif terhadap keadaan, serta ketidakmauan untuk mengucilkan diri merupakan gejala-gejala awal di saat terkena skizofrenia. Terkadang gejala tersebut payah untuk dipahami orang lain karena biasanya berkembang di masa remaja sehingga orang lain hanya bisa menganggapnya sebagai fase remaja.

    (Akbar)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Gangguan Kejiwaan Skizofrenia
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar