Kasus DBD Meningkat, Komisi IV DPRD Inhil Temui Pihak Dinkes dan RSUD PH Tembilahan

Daftar Isi

     


    Foto: Sekretaris Komisi IV DPRD Inhil Herwanissitas didampingi Direktur RSUD Puri Husada Tembilahan, dr. Saut Pakpahan menjenguk beberapa pasien DBD serta melihat beberapa fasilitas kesehatan.

     

    LancangKuning.Com, INHIL - Meningkatnya kasus penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi di beberapa daerah di Kabupaten Indrahiri Hilir (Inhil) dalam dua pecan terakhir menjadi perhatian serius Komisi IV DPRD Inhil.

    Mendapat laporan dari masyarakat, Sekretaris Komisi IV DPRD Inhil Herwanissitas langsung melakukan koordinasi ke pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir dan RSUD Puri Husada Tembilahan.

    Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu langsung bertemu dengan pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Inhil yang diwakili jelas Kasi Surveilans dan imunisasi Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Inhil, Herman Mahat, SKM, MM, Senin (05/11/2018).

    Usai menggelar pertemuan dengan pihak Dinkes, pria yang akrab disapa Sitas itu langsung mengunjungi RS Puri Husada Tembilahan, Sitas didampingi Direktur RSUD Puri Husada Tembilahan, dr. Saut Pakpahan menjenguk beberapa pasien DBD serta melihat beberapa fasilitas kesehatan.


    “Saya mendapat laporan ada enam orang warga di Desa Tanjung Baru Kecamatan Tanah Merah dirujuk ke RSUD Puri Husada Tembilahan untuk mendapatkan perawatan akibat DBD,” ujar Sitas.

    Faktanya, laporan yang diterima Sitas berbanding lurus dengan data yang disampaikan pihak Dinas Kesehatan, selama tahun 2018 ada 128 kasus Deman Berdarah Dengue (DBD) satu orang telah meninggal dunia.


    Sebagai daerah endemik, dikatakan Sitas kasus DBD setiap tahun rutin terjadi. Peningkatan kasus biasanya terjadi disaat masa pancaroba dan musim penghujan. Hal tersebut harus menjadi perhatian semua pihak terkait, termasuk dukungan anggaran untuk pencegahan.


    Sitas meminta kepada Dinas Kesehatan untuk segera menangani persoalan ini agar tidak semakin merebak. “Harus ada penanganan segera untuk meminimalisir dampak DBD dan megantisipasi penyebarluasan,”pintanya.


    Sitas juga miris dengan anggaran untuk pencegahan yang dinilai sangat minim. Data yang disampikan Dinkes tahun 2018 anggaran untuk kegiatan penanggulangan DBD hanya 70 juta rupiah dan anggaran tersebut sudah habis. 


    Meskipun tanpa dana, pihak Dinas Kesehatan Inhil akan terus berupaya melakukan penanggulangan DBD terutama melakukan fogging di daerah potensi DBD dan mengajak masyarakat menjaga kebersihan lingkungan.


    “Meskipun kita kekurangan dana kita terus berupaya, dana untuk fogging kita tidak adalagi, tapi stok obat dan racun kita masih ada, kita upayakan dengan swadaya,” jelas Kasi Surveilans dan imunisasi Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Inhil, Herman Mahat, SKM, MM. (ard)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Kasus DBD Meningkat, Komisi IV DPRD Inhil Temui Pihak Dinkes dan RSUD PH Tembilahan
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar

    Berita Terkait