Daftar Isi
LancangKuning - Pembangkit listrik konvensional saat ini bukan tidak mungkin menimbulkan banyak ancaman seperti semakin banyaknya polusi dan berkurangnya cadangan bahan bakar fosil. Masalah seperti ini akan berdampak buruk untuk masa depan.
Pemanfaatan energi alternatif merupakan salah satu cara untuk mengembangkan pembangkit listrik yang tidak merusak lingkungan untuk masa depan. Kita harus bisa mengembangkan potensi alam di sekitar kita sedemikian rupa dan menjadi terobosan baru.
Di sekitar kita banyak sekali energi yang tidak akan habis yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi sumber listrik untuk kebutuhan kita sehari-hari. Energi ini termasuk energi matahari dan udara atau angin. Penggunaan udara dan energi matahari yang dapat digunakan secara bersamaan lebih disebut dengan teknologi hybrid.
Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid atau disingkat PLTH adalah pembangkit listrik yang terdiri dari satu jenis pembangkit yang menggabungkan beberapa sumber energi yang dapat berubah atau berubah atau yang tidak dapat diubah atau tidak dapat diubah.
Pembangkit listrik hybrid merupakan salah satu alternatif sistem pembangkit yang dapat digunakan di lokasi atau daerah yang sangat sulit dicapai oleh pembangkit listrik besar seperti jaringan PLN atau PLTD. Pembangkit listrik hybrid ini dapat memanfaatkan energi terbarukan, cadangan atau sekunder.
Pada pembangkit listrik hybrid, sumber energi yang dapat digunakan atau terbarukan yang dapat berasal dari energi matahari atau matahari, angin dan lain-lain dipadukan dengan solar atau genset sehingga menjadi sistem pembangkit listrik yang lebih efisien, efektif dan andal untuk menyuplai kebutuhan energi listrik.
Jika Anda ingin memasang pembangkit listrik, pembangkit listrik, pembangkit listrik, pembangkit listrik, pembangkit listrik, atau pembangkit listrik, gunakan jasa konsultan. Pembangkit listrik hybrid atau PLTH pada prinsipnya menghemat sinar matahari menjadi listrik DC.
Sistem hybrid menggunakan solar panel dalam jumlah sedikit atau dengan kata lain cukup banyak dan semuanya dihubungkan secara seri atau paralel, sehingga modul surya dengan kapasitas besar per panel (> 100 wp / panel) lebih banyak dimasukkan sehingga mengurangi kebutuhan kabel koneksi.
Listrik yang dibangkitkan oleh panel surya, sebelum masuk jaringan distribusi menjadi listrik AC (arus bolak-balik), karena itu keluaran dari panel surya diolah dengan volatge> 12VDC (umumnya digunakan tegangan sistem 48V - 120 VDC).
Untuk kebutuhan ini, BP solar menggunakan panel surya 130 wp dengan tegangan sistem 24 DC, hal ini memudahkan sambungan untuk mengejar tegangan DC tinggi. Sambungan serial / paralel antar panel surya juga dilengkapi dengan dioda pengaman untuk mencegah arus pendek, hotspot dan arus cadangan.
Desain pembangkit hybrid ini mempunyai 2 sumber energi terbarukan yakni energi angin dan energi matahari. Yang menjadi faktor utama untuk memutar generator yang nantinya keluaran generator tersebut akan menghasilkan arus dan tegangan AC adalah Energi angin itu sendiri. Selain energi dari angin ada juga energi matahari yang akan membangkitkan energi listrik melalui perantara berupa sel surya (panel). Dari kedua energi tersebut yang menghasilkan aliran listrik nantinya akan menghubungkan ke baterai sebagai tempat menyimpan energi tersebut.
Salah satu kegunaan hasil dari generator hybrid ini adalah untuk penerangan di jalan raya. Sistem penerangan jalan yang bersumber dari generator hybrid ini sangat efektif digunakan, karena tidak merusak lingkungan dan sangat cocok untuk meminimalkan peningkatan beban daya yang diserap. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membuat generator yang andal dalam menyuplai energi listrik dan efisien.
Diharapkan dengan dihasilkannya 2 sumber energi gabungan ini dapat memberikan pasokan listrik yang berkesinambungan, efisien dan optimal. Diharapkan pembangkit ini dapat dikembangkan lebih optimal di Indonesia untuk mengurangi peningkatan kebutuhan energi listrik setiap tahunnya dan tidak hanya bergantung pada pembangkit konvensional. (Erma)
Komentar