Sistem Proteksi PLTS

Daftar Isi

    LancangKuning - Pengembangan aplikasi generator listrik energi terbarukan saat ini berkembang pesat, terutama untuk pembangkit listrik tenaga surya (Fotovoltaik) yang memanfaatkan sumber energi matahari untuk menghasilkan listrik. Selain biayanya pemakaiannya murah, perawatannya juga mudah salah satu alasan mengapa fotovoltaik sangat diminati oleh komunitas.

    Dengan digunakan pembangkit listrik tenaga surya yang diandalkan energi matahari yang tidak menentu dibutuhkan sistem kontrol pada Photovoltaic menggunakan MPPT (Pelacakan Titik Daya Maksimum) untuk pelacakan titik daya maksimum pada Fotovoltaik juga Diperlukan sistem proteksi fotovoltaik gunakan Pemutus Sirkuit untuk melindungi sistem Fotovoltaik dari gangguan arus berlebih.

     Sebelum Penerapan sistem Pengendalian dan Perlindungan dilakukan Fotovoltaik 800 Watt dikerjakan pertama kali simulasi sistem menggunakan software PSCAD. Dengan menjalankan simulasi sistem menggunakan perangkat lunak PSCAD diketahui bahwa sistem kontrol yang digunakan MPPT Photovoltaic dapat mengeluarkan daya tegangan keluaran maksimum dan konstan menuju Inverter dan beban, yaitu motor induksi fase tunggal, simulasi sistem proteksi juga dapat melindungi sistem fotovoltaik dari derau arus berlebih yang berasal beban.

    Penggunaan bahan bakar untuk pembangkitan mayoritas listrik di Indonesia menggunakan material bahan bakar fosil yang semakin menipis, penggunaan energi fosil juga memiliki gas buang mengakibatkan dampak pencemaran lingkungan dan polusi. Sehingga dibutuhkan energi alternatif yang bersumber dari energi terbarukan. Indonesia terletak di daerah tropis yang kaya energi, termasuk matahari, angin dan hidro.

    Pasalnya musim tropis di Indonesia sangat panjang maka sinar matahari cukup lama mengatasi kebutuhan listrik di daerah terpencil di Dibutuhkan Indonesia yang tidak tercakup oleh PLN pembangkit energi terbarukan, antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Potensi energi Matahari di Indonesia cukup tinggi dengan kilau rata-rata 6-7 jam per hari dengan durasi penyinaran yang ideal dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik melalui panel surya selama 5-6 jam per hari [10].

    Dalam penelitian tersebut di analisa generator photovoltaic dengan kapasitas 1 kW menggunakan MPPT sebagai pengatur nya memaksimalkan daya keluaran fotovoltaik, mengingat radiasi matahari dalam penelitian itu tidak secara merata, sistem kontrol MPPT digunakan untuk mengontrol besarnya arus dan tegangan sehingga dapat melayani beban secara konstan. Begitu juga untuk memenuhi persyaratan sistem pembangkit listrik akan dipasang sistem perlindungan menggunakan pemutus sirkuit untuk melindungi sistem fotovoltaik dari gangguan arus lebih.

    Dengan penelitian sistem fotovoltaik Skala kecil ini diharapkan mampu merancang genset dengan kapasitas besar untuk bisa melayani kebutuhan listrik pedesaan. Di Penelitian ini menguji daya keluaran fotovoltaik pada beban motor induksi fase tunggal, dengan demikian untuk menjaga besaran arus dan tegangan sebagai keluaran sistem fotovoltaik.

    Tujuan

    • Pemasangan Pelacakan Titik Daya Maksimum sebagai sistem kontrol untuk mendapatkan daya maksimum modul fotovoltaik.
    • Untuk mendapatkan performa Sirkuit Breaker saat melakukan proteksi terhadap arus lebih yang terjadi dalam sistem fotovoltaik. Sel Surya (Fotovoltaik) Sel surya (fotovoltaik) adalah alat mengubah panas matahari menjadi energi listrik. Sel solar terbuat dari bahan semikonduktor jadi menimbulkan aliran fluks ion negatif antara kutub-kutub NP ketika mendapat panas yang dihasilkan sinar matahari. Dengan aliran ion negatif yang ada kontinyu kemudian arus listrik di modul sel surya mengalir.

    Ada berbagai model sel surya satu sama lain dalam hal teknik produksi seperti Film Monokristalin, Polikristalin, dan Tipis. Saat model berganti sinar matahari menjadi energi listrik dengan kecepatan berbeda. Sel monokristalin diproduksi dengan 15-22,5%, sel polikristalin dengan 14-16%, Film Tipis dengan menghasilkan 9–11% [9]. Potensi tenaga surya di Indonesia cukup memadai tinggi (sebagai negara tropis) dengan intensitas 4,8 kWh / m² per hari. Intensitas radiasi matahari dipengaruhi oleh waktu siklus rotasi bumi, kondisi cuaca meliputi kualitas dan kuantitas awan, mengubah musim dan posisi lintang. Produksi energi matahari di suatu daerah dapat dihitung sebagai persamaan (1): E = I x A (1)

     Dimana:

     E = Energi matahari yang dihasilkan (W)

     A = Luas (m²)

     I = Isolasi / intensitas radiasi matahari rata-rata

    diterima selama satu jam (W / m) Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya terdiri dari modul Solar Cell, Baterai / Baterai, Regulator, Inverter dan Kabel Instalasi. (Gilang aditya)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Sistem Proteksi PLTS
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    100%

    Marah

    0%

    Komentar