Jenis-Jenis Kain Tekstil

Daftar Isi

    LancangKuning - Pegertian Kain Tekstil | Tekstil memegang peranan penting dalam kehidupan kita sehari-hari, sehingga setiap orang harus memahami dasar-dasar serat atau bahan. Serat tekstil banyak digunakan untuk berbagai keperluan, seperti fungsi penutup, memperoleh kehangatan, kenikmatan pribadi, bahkan untuk menunjukkan kekayaan tertentu.

    Dasar-dasar serat adalah cara untuk membantu Anda menemukan jenis bahan yang cocok untuk barang tertentu. Selain itu, tentukan kualitas yang benar dalam penerapannya. Secara umum serat tekstil terbagi menjadi dua kategori, yaitu serat alam dari alam dan serat buatan yang aslinya dibuat oleh tangan manusia. Kedua kategori ini selanjutnya dibagi lagi menurut aturan asal dan penggunaan nama tertentu.

    Berbagai Jenis, Bahan, dan Fungsi dari Tekstil

    Serat Alami

    1. Kapas

    Kapas adalah serat alami yang paling banyak digunakan pada pakaian karena berasal dari biji tanaman kapas. Serat tunggal berstruktur datar, berlubang, melengkung, dan berbentuk pita. Ciri-ciri bahan kapas kuat, lembut, daya serap baik, tetapi mudah kusut dan mudah musnah oleh serangga dan jamur.

    Dalam aplikasinya, cotton quilt banyak digunakan pada produk tekstil, handuk, jubah mandi, rajutan dan sprei. Biasanya bahan ini dicampur dengan serat lain seperti rayon, polyester dan spandex.

    1. Linen

    Rami berasal dari pabrik rami dan merupakan serat termahal, hanya diproduksi dalam skala kecil di industri padat karya. Bahan ini terdiri dari selulosa, pektin, abu dan jaringan kayu, serta memberikan rasa sejuk dan menyegarkan saat cuaca panas.

    Flax merupakan serat yang kuat, namun kurang elastis sehingga mudah kusut. Setelah dicuci, serat menjadi lebih tipis. Selain itu, bahan ini memiliki daya serap yang baik, memberikan rasa sejuk saat digunakan, dan kebal terhadap cacing, namun mudah rusak oleh jamur dan keringat.

    Bahan ini cocok untuk pakaian seperti rok, kemeja dan jas, dan bisa juga untuk furniture seperti taplak meja, sprei, bahan koper dan kanvas. Dalam pemakaiannya, rami biasanya dicampur dengan serat kapas.

    1. Wol

    Serat wol tersebut berasal dari kulit domba yang kasar dan keriput. Jenis domba mempengaruhi jenis seratnya. Umumnya, serat wool yang lembut dan hangat cenderung memiliki banyak sisik di permukaannya. Dibandingkan dengan kandungan serat yang lebih sedikit pada wool, terlihat lebih kusam.

    Bahan wol bersifat higroskopis atau mudah menyerap air, tampak kusut, dan antistatis. Oleh karena itu dalam pemakaiannya, wool banyak digunakan pada jaket, sweater, topi dan karpet.

    1. Sutera

    Bahan sutera terdiri dari filamen yang berasal dari ulat ngengat atau ulat sutera, dan bahannya berupa protein. Sutra memiliki struktur prisma yang dapat membiaskan cahaya dari berbagai sudut dan membuatnya tampak berkilau. Bahannya tidak licin, lembut, ringan, kuat, elastis sedang, dan mudah rusak akibat paparan sinar matahari atau serangga.

    Sutra banyak digunakan dalam kemeja, dasi, blus, gaun, piyama, pakaian dalam, dan pakaian di industri mode tinggi. Untuk furnitur, bahannya digunakan untuk hiasan dinding.

    Serat Buatan

                1. Rayon

    Rayon terbuat dari polimer alami yang terbuat dari serat selulosa, sehingga tidak diklasifikasikan sebagai serat sintetis atau serat alami. Lembut, halus, daya serap tinggi, dan berkilau. Dalam aplikasinya, bahan yang digunakan untuk pakaian, seperti atasan, gaun, jaket, pelapis jaket. Ini juga digunakan untuk furnitur seperti seprai, handuk, selimut dan jendela.

                2. Nilon

    Komponen serat nilon adalah poliamida sintetis rantai panjang, yang terdiri dari karbon, oksigen, nitrogen, dan hidrogen. Kemudian komposisi tersebut dibentuk menjadi serat. Serat ini memiliki sifat tangguh, elastisitas tinggi, termoplastik, dari kilap hingga kusam, serta dapat menahan jamur dan serangga.

    Nilon digunakan pada pakaian seperti stoking, celana dalam dan legging. Pada saat yang sama, aplikasi furnitur digunakan untuk parasut, tali, kantung udara, dan selang.

                3. Polyester

    Poliester terbentuk dari polimer sintetis rantai panjang yang tersusun dari elemen dasar polimerisasi karbon, oksigen dan hidrogen. Karena bersifat termoplastik, kuat dan tidak menyerap, dapat digunakan pada kemeja, jaket dan topi. Selain itu, poliester juga digunakan pada barang-barang rumah tangga seperti furnitur berlapis kain, sprei, selimut dan sabuk pengaman.

                4. Spandeks

    Spandeks terbuat dari poliuretan tersegmentasi, unsur dasarnya terdiri dari nitrogen, hidrogen, karbon, dan oksigen, kemudian membentuk rantai panjang. Sangat elastis, nyaman dan memiliki tingkat retensi tinggi, sehingga sangat tahan lama. Bahan spandeks banyak digunakan pada kaos kaki, pakaian renang, pakaian aerobik, legging, dan lain-lain.

                5. Akrilik

    Dibentuk dari akrilonitril, asam akrilik memiliki rantai panjang proses kompleks yang mencampurkan unsur karbon, hidrogen, dan nitrogen. Sifatnya mirip dengan kain wool lembut yang biasa disebut dengan faux wool. Bentuknya memiliki daya tahan dan elastisitas tinggi. Akrilik banyak digunakan sebagai interior sofa dan kursi karena tahan sobek dan tahan lama.(Gilang)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Jenis-Jenis Kain Tekstil
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar