Vaksin Corona, Termasuk AstraZeneca Dijual di Situs Gelap

Daftar Isi

    Foto: Ilustrasi vaksin AstraZeneca. (REUTERS/DADO RUVIC)

    Lancang Kuning  -- Sertifikat penanda dan vaksin Covid-19 sekarang telah beredar dan dijual di pasar gelap online. Temuan ini berdasarkan laporan perusahaan keamanan siber Chek Point Software.

    Peneliti keamanan di perusahaan keamanan siber Check Point Software mengatakan mereka telah menemukan daftar vaksin Covid-19 dari berbagai merek, seperti AstraZeneca hingga Johnson & Johnson hingga US$1000 per dosis atau senilai Rp1,442 juta.

    Selain itu di situs tersebut juga menyediakan sertifikat vaksin yang harganya masing-masing US$200 atau senilai Rp2,884 juta.

    Situs gelap merupakan bagian dari internet yang tidak dapat terdeteksi oleh mesin pencari, di mana penjahat dunia maya sering menjual dan membeli barang terlarang mulai dari nomor kartu kredit, obat-obatan hingga senjata siber.

    Melansir CNN, Kepala Peneliti Kerentanan Produk di Chek Point, Oded Vanunu mengatakan timnya telah mencoba memesan vaksin Covid-19 merek Sinopaharm melalui situs gelap seharga US$ 750 atau senilai Rp10,821 juta, tetapi hingga kini belum menerimanya.

    Sekarang tampaknya produk terkait virus Corona juga lazim diperjualbelikan melalui situs tersebut. Seorang juru bicara Check Point mengatakan bahwa tidak dapat dipastikan apakah vaksin yang dijual di situs itu merupakan vaksin asli atau tidak. Tetapi jika dilihat dari kemasan dan sertifikat medis vaksin Covid-19 itu terlihat resmi.

    Berdasarkan laporan tersebut iklan vaksin di situs gelap naik 300 persen dalam tiga bulan terakhir.

    Sementara itu, sertifikat vaksin atau bukti kartu vaksinasi dibuat dan dicetak sesuai pesanan. Pembeli tinggal memberikan nama dan tanggal yang mereka inginkan pada sertifikat itu, lalu penjual akan menyerahkan data dengan keakuratan yang menyerupai kartu asli.

    Produk tersebut dipasarkan kepada orang-orang yang membutuhkan untuk berpergian sebagai prasyarat menggunakan pesawat, memulai pekerjaan baru atau aktivitas lain yang memerlukan bukti bukti vaksinasi virus Corona.

    Selain itu juga terdapat logo Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) disertai dengan logo elang yang disematkan di sudut kanan atas kartu vaksin tiruan.

    "Penjual mampu mengeluarkan ribuan kartu vaksinasi palsu, hingga puluhan ribu, berdasarkan permintaan." ujar juru bicara Chek Point.

    Tidak hanya vaksin dan penanda vaksin Covid-19 saja yang diperjualbelikan, namun ada juga hasil negatif tes Covid-19, yang dijual seharga US$25 atau senilai Rp360 ribu dengan harga promo beli 2 gratis 1. Beberapa ahli mengatakan pasar ilegal seputar kartu vaksin dan paspor digital tidak bisa dihindari.

    Melansir BBC, laporan tersebut mencuat ketika lembaga pemerintah memperingatkan orang-orang untuk berhenti memposting gambar kartu vaksin mereka di media sosial untuk menghindari potensi pencurian identitas atau menjadi target skema phishing.

    Chek Point mendesak negara-negara untuk mengadopsi sistem QR di semua dokumentasi vaksin, hal ini bertujuan untuk mempersulit pemalsuan.

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Vaksin Corona, Termasuk AstraZeneca Dijual di Situs Gelap
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar