Trump Akan Putuskan Kemungkinan Kembali Maju Pilpres AS

Foto: Mantan presiden ke-45 AS Donald Trump. (Foto: REUTERS/CARLOS BARRIA)

Lancang Kuning - Mantan Presiden Amerika Serikat ke-45, Donald Trump mengatakan akan memutuskan apakah dirinya akan kembali maju mencalonkan diri untuk maju sebagai calon presiden setelah pemilihan kongres yang akan digelar pada November 2022.

Trump mengatakan akan berkomitmen membantu sesama politisi Partai Republik untuk kembali mendominasi kursi di Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat dalam pemilu 2022.

"Saya pikir kami memiliki peluang yang sangat, sangat bagus untuk mengambil kembali DPR. Anda memiliki peluang bagus untuk mengambil kembali Senat dan terus terang, kami akan membuat keputusan [untuk maju sebagai capres] setelah itu," kata Trump dalam wawancara dengan Fox News, Selasa (16/3) seperti mengutip Reuters.

Dalam wawancara yang sama, Trump juga mengklaim bahwa para pendukungnya siap untuk kembali memberikan dukungan jika ia kembali mencalonkan diri sebagai presiden.

"Berdasarkan setiap jajak pendapat, mereka ingin saya mencalonkan diri lagi, tapi kita akan melihat dan kita tunggu saja," kata Trump.

Ia mengatakan akan terlibat dalam kampanye pemilu 2022 untuk kandidat anggota DPR dan Senat yang menyatakan dukungan untuknya dan kebijakan yang dia buat.

Pernyataan Trump kali ini kian memperkuat sinyal menyebut jika ia akan kembali maju dalam pemilihan presiden 2024.

Sejak meninggalkan Gedung Putih pada Januari lalu, Trump tak lagi menjadi sorotan publik atas sikap dan pernyataan kontroversialnya di ranah politik. Ia juga kian jarang tampil di hadapan publik.

Trump terakhir terlihat menyampaikan pidato di konferensi konservatif Partai Republik di depan loyalisnya di Florida.

Pada pekan-pekan terakhir masa jabatannya Trump kerap mengutarakan klaim palsu atas kekalahannya dalam pemilu. Ia dituding menjadi dalang yang menghasut massa pendukung untuk bertindak anarkis di Gedung Capitol Hill ketika proses pengesahan kemenangan Joe Biden dilakukan.

Trump menjadi presiden dengan catatan kelam dalam sejarah Amerika Serikat. Ia menjadi orang nomor satu di AS pertama yang pernah dua kali dimakzulkan. (LK)