Ribuan Mahasiswa Riau Tuntut Keadilan, Gubri Nonaktifkan Oknum Terlibat Kekerasan

Daftar Isi

    Pekanbaru (15/04/2016) Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau beserta seluruh BEM se-Riau yakni BEM UIN SUSKA,BEM UNILAK,BEM UIR,STMIK Riau,BEM Abdurrab, BEM UMRI yang berjumlah lebih dari dua ribu massa kembali mengadakan aksi lanjutan dari aksi pada tanggal 14 april 2016 terkait kekerasan dan pelecehan terhadap mahasiswa Universitas Riau yang dilakukan oleh oknum Satpol PP Prop Riau, kepala biro humas prop Riau dan Protokoler Gubernur Riau.

    Pada aksi yang dilaksanakan pukul 14.00 WIB Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau menjemput masa aksi ke seluruh fakultas-fakultas yang ada di Universitas Riau,selanjutnya Aksi massa melanjutkan pergerakan menuju kantor Gubernur Riau. Sebelum memulai aksi didepan kantor Gubernur Riau, massa aksi melakukan sholat Ashar bersama dijalan Cut Nyak Dien dikarenakan sudah memasuki waktu Ashar. Selanjutnya massa aksi bergerak menuju halaman kantor Gubernur Riau dan langsung memadati dan memenuhi halaman kantor Gubernur Riau.

    Pukul 15.30 WIB Aksi dimulai dengan orasi dari masing-masing Presiden Mahasiswa dari seluruh Universitas yang ada dikota pekanbaru dan diikuti orasi dari koordinator simpul yang merupakan gabungan dari Gubernur Mahasiswa se-Universitas Riau. Setelah 15 menit berorasi Plt.Gubernur Riau Arsyad Juliandi Rachman datang menjumpai mahasiswa dan menanggapi tuntutan mahasiswa se-Riau yang berbunyi, pertama meminta maaf secara terbuka oleh Pemerintah Daerah Provinsi Riau atas tindakan anarki pihak keamanan pada saat acara berlangsung di gedung serindit dan kasus pemukulan di kantor Gubernur Riau kepada seluruh Mahasiswa Universitas Riau,Mahasiswa Riau,dan Mahasiswa Indonesia,kedua pecat oknum pemukul mahasiswa,Kepala Biro Humas Pemprov Riau (Darusman),oknum Protokoler dan Komandan Satpol PP Provinsi Riau serta oknum Satpol PP yang telah melakukan pemukulan terhadap mahasiswa.

    “Apabila tuntutan kami ini tidak direalisasikan seperti yang bapak katakan maka kami akan terus melakukan aksi dan terus menyuarakan menuntut keadilan terhadap mahasiswa,” tutur Kordinator Lapangan Faizal Indra Rangkuti sekaligus Menteri Sosial dan Politik Universitas Riau.

    Arsyad Juliandi Rachman selaku Plt.Gubernur Riau menjelaskan bahwa pihaknya akan menyetujui tuntutan mahasiswa dan akan melakukan permintaan maaf secara terbuka dengan waktu dan tempat yang di tentukan mahasiswa serta akan menindak tegas pelaku pemukulan dan kekerasan kepada mahasiswa dengan membentuk tim pemecatan terhadap oknum-oknum yang terlibat. Selain itu juga akan membentuk tim pengawas yang akan mengikut sertakan mahasiswa dalam tim pengawas tersebut dan juga akan menjamin kebebasan berdemokrasi dan hak menyampaikan pendapat dimuka umum bagi mahasiswa Universitas Riau. Beliau juga meminta waktu seminggu kepada mahasiswa untuk menuntut tuntas kasus kekerasan ini.

    “Dalam waktu seminggu ini, selagi kita membentuk tim pemecatan dan tim pengawsan ,kita akan nonaktifkan oknum yang terlibat dalam pemukulan dan kekerasan yang dilakukan kepada mahasiswa yang terjadi baik di gedung serindit maupun di kantor Gubernur Riau dan juga akan menjamin kebebasan berdemokrasi dan hak menyampaikan pendapat dimuka umum bagi mahasiswa Universitas Riau,” jelas Andi Rachman.

    “Kami akan terus mengawal perkembangan dan melakukan pengawasan kepada pemerintah agar menuntaskan permasalahan kekerasan terhadap mahasiswa, apabila tidak terealisasikan dengan baik kami akan kembali menyuarakan aspirasi dan tuntutan ini,” tutup Presiden Mahasiswa, Andres Pransiska yang juga salah satu korban pemukulan oleh oknum Satpol PP.

    Sumber : Kominfo BEM UR Kabinet Sejuta Karya

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Ribuan Mahasiswa Riau Tuntut Keadilan, Gubri Nonaktifkan Oknum Terlibat Kekerasan
    Sangat Suka

    50%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    50%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar