Daftar Isi
Lancang Kuning - Puluhan warga di Jorong Sungai Padi Utara, Nagari Lubuk Gadang, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, memakamkan P (54) yang positif Covid-19 tanpa memakai alat pelindung diri (APD), Rabu (11/11). Mereka nekat karena tak ada petugas Gugus Tugas Penanganan Covid-19 yang menguburkan jenazah perempuan tersebut.
Adik NP, Irni mengatakan kakaknya meninggal dunia di RSUD M. Natsir Kota Solok sekitar 8.30 WIB. Menurutunya, sebelum jenazah diberangkatkan ke Solok Selatan, petugas RSUD M. Natsir mengaku sudah berkoordinasi dengan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Solok Selatan."Menurut petugas RSUD, sudah ada petugas penyelenggara (pemakaman) jenazah yang menunggu di pemakaman. Ternyata tidak ada satu pun petugas penyelenggara jenazah di pemakaman," kata Irni.
Irni mengatakan awalnya pemakaman jenazah disepakati dilakukan oleh petugas medis. Petugas medis juga membolehkan keluarga menyaksikan pemakaman kakaknya, tetapi dengan memakai APD
Menurutnya, dua petugas medis lantas datang dengan pakaian biasa membawa empat APD untuk keluarga jenazah. Namun, petugas medis tak ikut memakamkan jenazah dan menyerahkannya kepada keluarga.
Am (38), warga yang ikut menguburkan jenazah mengatakan ikut mengangkat peti bersama warga lainnya lantaran pihak keluarga yang mengangkat peti jenazah itu perempuan. Menurutnya, lokasi pemakaman yang curam membuat pihak keluarga tak kuat membawa peti tersebut.
"Akhirnya, puluhan warga berinisiatif membantu keluarga membawa dan menguburkan peti. Sebelumnya, petugas melarang warga mendekat peti, tapi kemudian mengatakan peti itu sudah steril setelah warga mengerubungi peti," ujarnya.
Warga lain yang ikut menguburkan jenazah, Aidil (48) menilai Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Solok Selatan tak bertanggung jawab terhadap pemakaman jenazah pasien positif Covid-19. Menurutnya, petugas hanya datang ke pemakaman untuk menyerahkan empat APD kepada keluarga tanpa membantu pemakaman.
Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Solok Selatan, Novirman, mengatakan ada petugas medis, anggota BPBD, dan anggota Satpol PP di pemakaman tersebut. Menurutnya, karena keluarga ingin menguburkan jenazah, petugas memberikan APD. Sementara petugas hanya menyaksikan.
"Tapi tetap dipantau dan diawasi oleh petugas sampai selesai sekitar jam 17.00. Petugas sudah menunjukkan cara penguburan kepada keluarga, seperti memakai APD, memakai tali. Enam petugas Dinas Kesehatan memandu penguburan," ujar kepala Dinas Kesehatan Solok Selatan itu.
Mengenai adanya belasan warga yang menggotong peti tanpa APD, Novirman mengatakan pihaknya tidak akan menelusuri siapa saja yang terlibat penguburan itu. Menurutnya, jenazah itu tak akan menularkan Covid-19 karena sudah dipulasarakan di RSUD M. Natsir.
"Jenazah sudah dikafani, dibalut dengan plastik, dan dikasih kantong mayat. Peti mati pun sudah disemprot dengan cairan disinfektan. Jenazah tidak akan menularkan Covid-19 karena sudah diselenggarakan dengan protokol kesehatan," katanya.Plt. Bupati Solok Selatan, Jasman Rizal, mengatakan mungkin terjadi kesalahpahaman komunikasi antara pihak keluarga dan Gugus Tugas Penanganan Covid-19. Ia mengaku akan mengonfirmasi kejadian tersebut kepada kepala dinas kesehatan setempat.
Komentar