Daftar Isi
LancangKuning -Dua muslimah di Prancis luka-luka akibat ditikam ketika melintas di bawah Menara Eiffel di Paris pada akhir pekan lalu.
Seperti dilansir surat kabar New York Post, Kamis (22/10), kejadian itu terekam kamera ponsel dan menyebar di antara penduduk Paris.
Menurut laporan media massa Prancis, kedua korban disebut bernama Kenza dan Amel. Saat itu keduanya yang berasal dari Aljazair sedang berjalan di taman Menara Eiffel bersama tujuh kerabat.
Mereka ketakutan setelah seekor anjing jenis pitbull yang dibawa dua perempuan lain mendekati rombongan itu.
Baca Juga : Risma Ajukan Cuti Akhir Pekan demi Jadi Jurkam Eri Cahyadi
Kenza dan Amel lantas meminta kepada dua perempuan itu untuk mengikat anjing tersebut. Akan tetapi, pemilik anjing itu yang diduga sedang mabuk tiba-tiba murka.
Mereka kemudian menusuk kedua muslimah itu berkali-kali.
Kenza dilaporkan mengalami enam luka tusuk bahkan hingga menembus paru-paru. Dia saat ini dirawat di rumah sakit setempat. Sementara Amel harus menjalani operasi akibat luka tikaman di tangannya.
Foto-foto para korban yang tergeletak di lokasi kejadian beredar luas di media sosial. Kedua muslimah itu lantas ditolong oleh sejumlah pejalan kaki lain yang kemudian melaporkan kejadian itu ke polisi dan paramedis setempat.
Baca Juga : Muhammadiyah Sebut Jokowi Kaji Opsi Penundaan Omnibus Law
Saksi mengatakan, pelaku sempat mengatakan 'Arab kotor' dan 'Kembali ke negara kalian' ketika menyerang Amel dan Kenza. Cadar salah satu korban juga terlepas akibat serangan itu.
Aparat kepolisian setempat lantas memburu dan berhasil menangkap kedua perempuan yang berusia 22 tahun dan diduga menjadi pelaku penusukan. Mereka ditahan atas sangkaan percobaan pembunuhan.
Insiden itu dilaporkan terjadi pada Minggu (18/10) pekan lalu.
Kejaksaan setempat menyatakan terlalu dini untuk menyimpulkan kejadian itu sebagai kejahatan kebencian.
Peristiwa ini semakin memperkeruh ketegangan di Prancis, setelah kasus pembunuhan terhadap seorang guru sejarah, Samuel Paty, oleh seorang remaja pendatang dari Chechnya usai membahas kartun Nabi Muhammad S.A.W., di kelas.
Sampai saat ini dilaporkan ada 5 juta warga Muslim di Prancis. Mereka mengeluhkan sikap pemerintah yang menutup sejumlah masjid dan mengawasi berbagai lembaga Muslim usai kejadian itu justru memicu peningkatan sentimen anti-Islam.
(ayp/ayp)
Komentar