Daftar Isi
Foto: Presiden Joko Widodo
Lancang Kuning, JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengaku belum cukup puas terhadap upaya dan sejumlah program yang telah digulirkan pemerintah untuk masyarakat selama pandemi COVID-19. Menurutnya, pemerintah telah mengalokasikan anggaran ratusan triliun untuk mendukung upaya melindungi dan meringankan beban rakyat akibat pandemi yang berdampak pada ekonomi.
Anggaran yang dialokasikan pemerintah awalnya sebesar Rp203,9 triliun, dan sekarang menjadi Rp239,53 triliun. Dana itu direalisasikan untuk program seperti PKH (Program Keluarga Harapan), BPNT (Bantuan Pangan Nontunai), sembako, BST (Bantuan Sosial Tunai), Kartu Prakerja, BLT (Bantuan Langsung Tunai) Dana Desa, Banpres Produktif untuk Modal Kerja, subsidi gaji, dan diskon listrik.
"Berapa ratus triliun yang kita kerahkan untuk mengatasi wabah maupun bantu warga. Kendati demikian, saya juga belum puas," kata Jokowi seperti dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden pada Sabtu, 3 Oktober 2020.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Karena itu, Jokowi ingin para pembantunya di Kabinet Indonesia Maju untuk lebih baik lagi bekerja mencari program-program yang lebih tepat sasaran. Sebab, semua harus terus diperbaiki dan banyak kerja keras yang perlu dikerjakan.
Di samping itu, Jokowi mengajak masyarakat untuk tidak ragu dalam memberikan usulan-usulan terhadap perbaikan kebijakan. Untuk itu, Jokowi memerintahkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian agar membuka keran masukan terhadap kebijakan-kebijakan.
Baca Juga: RUU Cipta Kerja Tetap Dilanjutkan meski Dua Fraksi DPR Menolak
Selama tujuh bulan, penanganan pandemi memberikan banyak hal yang dapat dipelajari dan disesuaikan dari waktu ke waktu. Sebab, virus corona yang jadi penyebab pandemi menuntut penanganan dan kebijakan yang adaptif mengikuti perkembangan tersebut dengan disertai penyesuaian terhadap karakteristik masyarakat.
"Misalnya, pembatasan sosial. Saya kira harus kita sesuaikan. Untuk itu, saya menekankan pentingnya Pembatasan Sosial Berskala Mikro. Kita buat lebih terarah, spesifik, tajam, dan fokus mengatasi masalah Covid tapi tidak membunuh ekonomi dan kehidupan masyarakat," katanya, dilansir dari Viva.co.id
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Maka dari itu, Jokowi mengatakan solusi terbaik untuk menangani pandemi ini harus terus dikembangkan dan dicari. Apa yang dinilai sebagai solusi terbaik yang sudah diterapkan di suatu negara belum tentu dapat diterapkan persis di negara-negara lain oleh karena perbedaan kondisi di tiap-tiap negara.
"Jadi kita pun harus terus menyesuaikan diri mencari cara terbaik yang paling cocok dengan situasi kita," katanya.
Jokowi mengapresiasi kerja keras para dokter, tenaga medis, TNI, Polri hingga ASN yang sampai sekarang masih berjibaku bersama untuk membantu penanganan pandemi ini sekaligus mengingatkan masyarakat akan pentingnya berdisiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Tidak kalah pentingnya adalah peran serta masyarakat untuk berubah. Menyesuaikan diri untuk menaati protokol kesehatan. Lakukan dengan disiplin 3M: memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan," katanya. (LK)
Komentar