Daftar Isi
Foto: Serangan roket di dekat Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Irak. (Iran Commentary)
Lancang Kuning – Dalam sepekan terakhir, sejumlah serangan roket dilancarkan ke sejumlah fasilitas Amerika Serikat (AS) di Erbil dan Baghdad, Irak. Tak hanya menyasar pangkalan militer, aksi yang diduga dilancarkan tentara bayaran Iran ini juga diarahkan ke Kantor Kedutaan Besar AS.
Menurut laporan Al Arabiya yang dikutip VIVA Militer, serangan roket dilancarkan ke pangkalan militer AS di Baghdad, Rabu 30 September 2020. Pangkalan yang jadi sasaran dihuni oleh pasukan koalisi dari Angkatan Bersenjata Kanada (CAF).
Baca Juga: Studi: Pernah Derita Flu Biasa Bisa Bikin Tubuh Kebal Virus Corona
Aksi kelompok yang diduga dimobilisasi oleh Iran ini memang gagal mengenai sasaran. Akan tetapi akibat serangan itu, sejumlah warga sipil tewas.
Baca Juga: Rambo OPM Papua Menyerah ke TNI, Begini Ceritanya
Sementara dalam data lain yang diperoleh VIVA Militer dari Global News, tujuh orang warga sipil tewas terkena ledakan. Serangan roket di Erbil itu terjadi saat Duta Besar Kanada untuk Irak, Ulrich Shannon dan sejumlah pejabat dari berbagai negara berjumpa dengan Perdana Menteri Irak, Mustafa Al-Kadhimi.
Pasukan keamanan Irak mencoba mengamankan Kedutaan Besar AS di Baghdad.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
"Serangan baru-baru ini di pangkalan militer Erbil tidak mempengaruhi pasukan koalisi. Semua anggota CAF aman dan dipertanggungjawankan kepada kami. Kami terus memantau situasi ini dengan seksama dengan sekutu dan mitra kami di kawasan itu," ujar juru bicara Departemen Pertahanan
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Asisten Kementerian Luar Negeri AS untuk Timur Tengah, David Schenker, menyatakan sikap negaranya pasca serangan tersebut. AS geram dan tidak akan mentolerir siapa pun yang mengancam.
"Kami tidak bisa mentolerir ancaman terhadap rakyat kami, pria dan wanita kami yang sedang bertugas di luar negeri. Kami sedang bekerja, dan kami berharap dapat terus bekerja dengan mitra Irak kami, untuk menjaga keamanan personel dan fasilitas kami," kata Schenker dikutip VIVA Militer dari Al Arabiya.
Kemarahan juga diperlihatkan saat Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, yang mengancam akan menutup kantor kedutaan besarnya di Baghdad. Kecuali, pemerintah Irak mengambil tindakan untuk menghalau setiap serangan yang membahayakan AS.
Meski demikian, ancaman Pompeo itu dinilai hanya gertak sambal oleh sejumlah pengamat militer. Pasalnya, jika sampai Kedutaan Besar AS untuk Irak ditutup, maka akan berdampak besar bagi Kanada dan sejumlah negara sekutu lainnya di Irak. (LK)
Komentar