Daftar Isi
Lancang Kuning - Bupati Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), Amon Djobo menyatakan kegiatan Expo dan Karnaval tetap digelar demi memberdayakan ekonomi masyarakat lokal di daerah itu meskipun di tengah pandemi Covid-19.
Ia pun mempertaruhkan jabatannya jika ada warga yang terkonfirmasi Covid-19 lalu meninggal karena keputusannya tetap menggelar Expo dan Karnaval tersebut.
"Ya, saya pastikan jika ada 3-4 orang yang terkena Covid-19 kemudian kristis dan meninggal dan itu terpapar dari area Expo maka saya akan berhenti dari jabatan saya," kata Amon seperti dilansir Antara, Rabu (30/9).
Ia menegaskan untuk kegiatan tersebut pihaknya sudah memikirkan semua aspek. Ia berdalih expo dan karnaval itu digelar untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Lagi pula, sambungnya, lewat Expo itu, Pemkab Alor berusaha untuk mengajarkan kepada masyarakat untuk selalu mengikuti protokol kesehatan.
Amon menilai gelaran Expo Alor dan Alor Karnaval itu memberikan dampak yang positif bagi ekonomi masyarakat khususnya bagi para pelaku UMKM, penjual makanan ringan dan makanan lokal di daerah itu.
"Saya dapat pesan dari beberapa orang melalui SMS. Mereka menyatakan bahwa setiap bulan dapat BLT Rp600 ribu per bulan, tetapi selama Expo dalam satu hari para penjual itu mengaku dapat keuntungan sebesar Rp1 juta," kata Amon.
Baca Juga: Putra DN Aidit: Film G30S/PKI Bukan Sejarah, Imajinasi Arifin C Noer
Ia pun meminta agar beberapa pihak yang mengelar aksi demonstrasi menolak adanya expo tersebut lebih baik tak perlu melakukannya untuk kepentingan politik beberapa pihak demi tahun 2024 nanti.
"Lagi pula ini kegiatan untuk menyejahterakan masyarakat bukan untuk mencelakai masyarakat. Lagi pula ini hajatannya pemerintah dan masyarakat hanya terlibat di dalamnya saja," ujar dia.
Sebagai informasi, expo yang semula akan berakhir pada Sabtu (3/10) diperpendek jangka waktunya menjadi hari ini, Kamis (1/10). Itu dilakukan untuk mempersiapkan para petani yang juga terlibat dalam expo itu guna masa tanam.
Baca Juga: Dua Tersangka Tahanan Kota, Aspidsus Sebut Kasus Korupsi di Disdik Riau Jalan Terus
"Ini bukan karena masalah Covid-19 tetapi kita mempersiapkan masyarakat kita untuk masa tanam, karena nanti kan mereka harus kembali lagi ke kampung-kampung," ujar Amon.
Sementara itu, berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 per 27 September 2020, hanya ada 16 kabupaten/kota zona hijau atau tak terdampak penyebaran Covid-19. Sebelumnya, pada 31 Mei, pemerintah pusat mencatat zona hijau itu mencapai 102 daerah kabupaten/kota.
Dari 16 daerah yang tersisa tersebut, di Nusa Tenggara Timur ada empat yakni Ngada, Sabu Raijua, Manggarai Timur, dan Belu.
Sementara itu merujuk pada data yang diakses dari https://www.covid19.nttprov.go.id/home/data, per 30 September 2020, jumlah kasus positif Covid-19 ada 1, di mana yang meninggal tak ada. Kasus konfirmasi positif di Alor itu ditemukan kali pertama pada 29 Agustus lalu, sementara sejauh ini probable ada 3.
Komentar