Turki Sebut Yunani Tolak Negosiasi soal Sengketa Mediterania

Daftar Isi

    LancangKuning -Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, pada Selasa (8/9) menuduh Yunani menolak semua upaya dialog terkait sengketa eksplorasi energi di perairan Mediterania Timur.

    Padahal, pekan lalu dilaporkan kedua belah pihak sepakat berunding dengan ditengahi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), untuk meredakan ketegangan di kawasan tersebut.

    "Yunani, baru-baru ini mengatakan 'tidak' atas inisiatif baik dari Uni Eropa dan NATO, dan kenyataannya terkadang (Yunani) mengatakan 'ya' dan kemudian 'tidak'. Itu jelas menunjukkan bahwa pihaknya tidak mendukung dialog," ujar Cavusoglu, seperti dikutip Associated Press, Rabu (9/9).

    Baca Juga : Tingkat Perceraian di Arab Saudi Melonjak Selama Lockdown


     

    "Tentu saja mereka yang memulai inisiatif ini tidak dapat mengatakannya secara terbuka, tapi mereka memberi tahu kami. Kami telah memberikan dukungan untuk semua inisiatif dan telah mengatakan bahwa kami siap berdialog tanpa prasyarat apa pun," ujar Cavusoglu.

    Cavusoglu juga mengklaim bahwa banyak negara Uni Eropa mulai lelah dengan sikap Yunani.

    "(Dukungan) itu tidak tulus. Negara-negara Uni Eropa lelah (dengan Yunani) karena menyandera hubungan. Semua orang mengatakan bahwa (Yunani) tidak (melakukan hal yang) benar menurut sudut pandang hukum internasional," lanjut Cavusoglu.

    Keterangan tersebut disampaikannya lewat sebuah pidato dalam konferensi pers di Ankara, usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri Republik Kongo, Jean-Claude Gakosso.

    Dalam beberapa pekan terakhir, militer Yunani dan Turki saling berhadapan satu sama lain karena kapal survei dan kapal bor Turki terus mencari cadangan gas di perairan yang juga diklaim oleh Yunani dan Siprus. Kedua negara mengklaim bahwa mereka memiliki hak ekonomi eksklusif di sana.

    Angkatan bersenjata Yunani dan Turki telah melakukan latihan militer di kawasan itu untuk menunjukkan kekuatan.

    Baca Juga : Usai TikTok, Trump Incar Perusahaan Chip Terbesar China


     

    Yunani dan Siprus menuduh Turki melanggar hukum internasional dan menggunakan diplomasi kapal perang.

    Sementara itu, Uni Eropa sedang mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi yang lebih keras kepada Turki atas tindakan mereka jika pembicaraan untuk mengakhiri sengketa gagal dilakukan. Sebab, Turki dilaporkan memperpanjang masa eksplorasi migas di perairan tersebut.

    Baca Juga : Usai TikTok, Trump Incar Perusahaan Chip Terbesar China


     

    Turki dan Yunani sama-sama anggota NATO dan kerap bersengketa dalam berbagai persoalan. Selain kemelut eksplorasi migas, mereka juga pernah berperang memperebutkan Siprus.

    Tindakan Turki memfungsikan kembali Hagia Sophia yang mulanya adalah gereja Kristen Ortodoks sebagai masjid juga memantik perseteruan dengan Yunani.

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Turki Sebut Yunani Tolak Negosiasi soal Sengketa Mediterania
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar