Daftar Isi
LancangKuning -Tingkat perceraian di Arab Saudi selama penerapan penguncian wilayah (lockdown) virus corona justru melonjak hingga 96.7 persen.
Menurut paparan Kementerian Hukum Arab Saudi yang dikutip Middle East Monitor, Rabu (9/9), mereka menerbitkan 4.079 surat perceraian selama Juni di Mekkah dan Riyadh.
Saat itu Saudi memang sedang menerapkan lockdown untuk menahan laju infeksi virus corona.
Baca Juga : Usai TikTok, Trump Incar Perusahaan Chip Terbesar China
"Jumlah sertifikat perceraian yang diterbitkan di seluruh wilayah kerajaan bervariasi dari 117 sampai 289 lembar, sedangkan jumlah sertifikat cerai yang diterbitkan pada 12 bulan sebelumnya antara 135 hingga 7.500 lembar," demikian isi pernyataan Kementerian Hukum Arab Saudi.
Seorang advokat Saudi, Assem Al-Mulla, membeberkan sejumlah faktor yang memicu tingginya tingkat perceraian di negara itu selama masa lockdown.
Baca Juga : Usai TikTok, Trump Incar Perusahaan Chip Terbesar China
Antara lain masalah anak, sengketa di antara suami-istri, istri kerap meminta uang kepada suami, dan kelakuan buruk suami seperti kekerasan dalam rumah tangga dan kecanduan narkoba.
Al-Mulla menekankan setiap pasangan yang hendak menikah harus menjalani kursus supaya masing-masing dari mereka memahami akan peranan dan kewajiban dalam menjalankan keluarga.
Komentar