Daftar Isi
Foto: Erick Thohir. (Tirto.id)
Lancang Kuning, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menegaskan kerjasama antara Indonesia melalui Biofarma dengan Sinovac China, dalam pengembangan vaksin COVID-19 tetap dalam rangka transfer knowledge.
Penegasan ini disampaikan Erick, menyusul penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman antara Biofarma dengan Sinovac, dalam rangka untuk memperkuat kerjasama vaksin COVID-19. Erick dan Menlu Retno Marsudi, diutus oleh Presiden Joko Widodo untuk memperkuat kerjasama itu.
Baca Juga: Gudang Obat-obatan Milik Dinkes Inhu Ludes Terbakar
"Dalam kunjungan ini kita ingin memastikan transformasi dari industri kesehatan kita, di mana Biofarma kerja sama dengan Sinovac adalah sebuah kerja sama yang win win, menang-menang, bahwa Biofarma tak tukang jahit. Tapi Biofarma adalah kesepakatan dengan Sinovac yang ada namanya transfer knowledge, transfer teknologi. ini yang perlu digaris bawahi," jelas Erick dalam keterangan pers virtual, Kamis 20 Agustus 2020, dilansir dari Viva.co.id
Baca juga: Rumah Yatim Berikan Bantuan Pendidikan Bagi Puluhan Anak di Pelosok Riau
Maka dari itu ia memastikan, kerjasama ini tak sekadar transaksi dari sisi ekonomi, melainkan pula transfer teknologi maupun pengetahuan seperti yang sudah ditandatangani antara Sinovac dengan Biofarma.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu menjelaskan, bahwa penyaluran bahan baku vaksin dari Sinovac akan dimulai pada bulan November 2020. Di kesempatan itu, lanjut Erick, Indonesia menyampaikan mengenai pentingnya jumlah vaksin yang memadai, tepat waktu, aman dan dengan harga yang terjangkau.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Erick juga melihat adanya komitmen kuat dari sejumlah industri farmasi China, untuk melakukan kerjasama vaksin dengan Indonesia. Selain pertemuan dengan Sinovac, katanya, Indonesia juga tengah menjajaki kerjasama dengan perusahaan farmasi Negeri Tirai Bambu lainnya yaitu CanSino Biologics dan Sinopharm.
Erick menambahkan, Indonesia juga terus terbuka dan menjajaki kerjasama internasional lainnya untuk memastikan dan mengakselerasi ketersediaan vaksin COVID-19 yang aman dan efektif di Indonesia.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Terakhir, ia mengatakan kerja sama internasional di bidang vaksin menjadi salah satu dari berbagai berbagai upaya pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19, diantaranya melakukan 3T (test, trace, treat), mendorong perubahan perilaku, menyiapkan kemandirian bangsa lewat pengembangan vaksin Merah Putih, dan terapi penyembuhan. Hingga menyiapkan kapasitas produksi dan distribusi di dalam negeri untuk produksi dan vaksinasi massal.
“Kami di komite memperbesar dan melakukan berbagai daya upaya untuk mengurangi penyebaran virus sambil terus membangun kemandirian bangsa lewat pengembangan vaksin Merah Putih dan terapi penyembuhan. Sambil menunggu vaksin Merah Putih, vaksin dari negara lain masih dibutuhkan untuk melindungi masyarakat Indonesia agar kesehatan pulih, ekonomi bangkit," jelasnya. (LK)
Komentar