Daftar Isi
Foto: Baharuddin, Kepsek SD-SMPN 11 Satu Atap Batu. (Tvone)
Lancang Kuning – Tak ingin ketinggalan pelajaran, siswa dari SD dan SMP Negeri 11 Atap Batu, Sulawesi Selatan, terpaksa belajar di sebuah gubuk tepi jurang. Sebab tempat itu adalah satu-satunya lokasi yang mendapatkan jaringan internet lewat telepon seluler.
Pelajar di Desa Tanatoro, Kabupaten Sidrap itu harus berjalan kaki dari desa tempat tinggal mereka menuju pinggir jurang yang cukup tinggi di atas bukit. Dengan mengenakan seragam lengkap, mereka secara bergantian belajar online dan menyelesaikan tugas yang diberikan secara daring.
Tidak semua orang tua di desa tersebut yang memiliki telepon genggam untuk anak-anaknya belajar. Hal ini membuat siswa SMP harus dengan sabar menunggu siswa SD selesai belajar, kemudian bergantian masuk ke gubuk untuk belajar. Demi keamanan siswa, kepala sekolah harus rela menemani murid-muridnya.
"Kendalanya, karena kebanyakan siswa dan orang tua tidak ada handphone androidnya. Makanya anak-anak diharap belajar kumpul d isini, jadi kalau ada yang punya HP Android itu bisa dia pakai," kata Kepsek SD dan SMPN 11 Satu Atap Batu, Baharudin, saat diwawancarai tvOne.
Sementara seorang pelajar SMPN 11 Satu Atap Batu, Kartina, mengatakan karena tak ada jaringan di kampung, maka dia dan teman-temannya terpaksa belajar bersama meski harus menempuh jarak yang cukup jauh dari rumahnya.
"Harapannya supaya di sini ada jaringan telepon, kalau bisa lebih baik lagi. Jadi kita bisa belajar tanpa harus ke jurang begitu," ujar Kartina, dilansir dari Viva.co.id. (LK)
Komentar