AS dan Yunani Kecewa Turki Ubah Hagia Sophia Jadi Masjid

Daftar Isi


    Foto: Presiden AS Donald Trump. (SKY News)

    Lancang Kuning - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan sejumlah negara lainnya kecewa atas keputusan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengubah Hagia Sophia sebagai masjid.

    Kementerian Luar Negeri AS menyatakan Gedung Putih mendesak Turki agar tetap memberikan akses bagi semua pengunjung, meski bangunan era Bizantium itu telah diubah dari museum menjadi masjid.

    "Kami kecewa dengan keputusan pemerintah Turki mengubah status Hagia Sophia," kata juru bicara Kemlu AS Morgan Ortagus pada Jumat (10/7).

    Ortagus menuturkan AS memahami bahwa Turki tetap berkomitmen mempertahankan akses Hagia Sophia terbuka bagi semua dan berharap Turki dapat tetap terbuka menjelaskan rencana pengelolaan bangunan bersejarah tersebut.

    Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan langkah Turki tersebut berisiko mengubah nilai warisan bangunan

    Pompeo menganggap museum adalah fungsi tepat bagi Hagia Sophia, karena menggambarkan komitmen Turki menghormati tradisi agama dan keberagaman sejarah yang lekat dengan bangunan tersebut.

    Selain AS, sejumlah pihak seperti Badan Pendidikan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), Rusia, dan Yunani juga turut menyesalkan perubahan status Hagia Sophia menjadi masjid.

    Dikutip AFP, Yunani menganggap langkah Turki mengubah fungsi Hagia Sophia merupakan bentuk provokasi bagi peradaban.

    Sementara itu, Gereja Ortodoks Rusia menganggap selama ini Hagia Sophia sebagai salah satu tempat suci bagi umat Kristen Ortodoks Negeri Beruang Merah.

    "Ancaman terhadap fungsi Hagia Sophia merupakan ancaman bagi seluruh peradaban Kristen baik secara spiritual maupun sejarah," Ketua Gereja Ortodoks Rusia.

    UNESCO pun telah melayangkan protes resmi atas alih fungsi Hagia Sophia menjadi masjid, terutama karena pemerintah Turki tidak mengkomunikasikan hal itu sebelumnya.

    Hagia Sophia dibangun pada tahun 537-1435 M. Di zaman Kekaisaran Byzantium,bangunan yang terkenal akan arsitektur dan kubah besarnya itu merupakan sebuah gereja.

    Ketika Sultan Muhammad al Fatih (Mehmed II) merebut Konstantinopel (Istanbul) dari kekuasaan Kekaisaran Byzantium pada 1453, dia mengubah bangunan itu menjadi masjid.

    Akan tetapi, pemerintah Turki di bawah kepemimpinan mendiang Presiden Mustafa Kemal yang beraliran nasionalis sekuler memutuskan menjadikan Hagia Sophia sebagai museum.

    Upaya Turki untuk kembali memfungsikan Hagia Sophia menjadi masjid sebenarnya sudah dilakukan sejak 2005. Dua tahun lalu Mahkamah Konstitusional Turki sempat menolak usulan tersebut.

    Namun, Majelis Negara Turki membatalkan keputusan kabinet 1934 soal status Hagia Sophia dan kembali menjadikan bangunan itu sebagai masjid pada Jumat (10/7).

    Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan warga bisa melakukan ibadah di Hagia Sophia mulai 24 Juli mendatang.

    Meski begitu, Erdogan memastikan Hagia Sophia tetap terbuka untuk umum. (LK)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel AS dan Yunani Kecewa Turki Ubah Hagia Sophia Jadi Masjid
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar