John Kei Merasa Jago Bisa Bunuh Orang

Daftar Isi

    Foto: John Kei. 

    Lancang Kuning, JAKARTA – John Kei dikenal sebagai bos preman yang bengis dan kerap terlibat dalam kekerasan. Selain menyediakan jasa penagih utang, kelompok John Kei juga bergerak di bidang jasa pengawalan lahan dan tempat.

    Baca Juga: Tempat Wisata di Riau

    Pria asal Maluku Tenggara dengan nama asli John Refra ini sempat menjalani hukuman bui karena terbukti melakukan pembunuhan berencana terhadap bos Sanex Steel, yakni Tan Harry Tantono alias Ayung pada Januari 2012 lalu. John Kei lalu dipenjara di Lapas Permisan, Nusakambangan, dan telah dibebaskan bersyarat pada akhir Desember 2019.

    Dalam wawancara khusus pada program Kick Andy saat masih mendekam di Nusakambangan, John Kei bercerita awal mula ia masuk ke dunia premanisme. John Kei mulanya sempat bekerja sebagai satpam di salah satu hostel dan kafe di Jalan Jaksa pada tahun 1992.

    Baca Juga: Suami Meninggal karena Corona, Istri Tularkan kepada Teman Sekantor di Camat Bukitraya

    "Saat itu ada yang bikin ribut di tempat, dan saya pisahin. Saya sempat dipukul dari belakang. Polisi datang menyelesaikan. Saya pulang rumah masih penasaran, akhirnya saya ambil golok balik situ lagi. Niat saya tadinya enggak mau bunuh dia, cuma mau putusin tangan. Di luar dugaan, golok itu kena leher dan langsung mati," ujar John Kei dalam video wawancara tersebut, dilansir dari Viva.co.id 

    Dia ingat, pembunuhan pertama yang dilakukan itu terjadi pada tanggal 12 Mei 1992, ketika usianya masih 22 tahun. Ketika ditanya apakah John Kei menyesali perbuatan itu, dia justru mengaku tak menyesal dan merasa jago karena bisa membunuh orang.

    “Waktu itu saya tidak menyesal, saya merasa saya jago kalau saya bunuh orang," ujarnya.

    Baca juga: Munas I JMSI akan Dibuka Menko Perekonomian

    John Kei menceritakan dirinya sempat menjadi buronan selam satu minggu. Kemudian tanggal 24 Mei dia menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya.

    “Itu pertama kali masuk penjara Salemba, saya dikeroyok. Dari Salemba pindah ke Cipinang, ribut lagi ditusuk dan dihajar saat tidur. Setelah bebas penjara, itu pas keluar tahun 1995, itu saya mulai mengenal ekstasi," ungkapnya.

    John Kei juga dikenal memimpin Angkatan Muda Kei (AMKEI) yang jumlah anggotanya bahkan mencapai ribuan orang. Menurutnya, AMKEI dibentuk saat kerusuhan di kampung halamannya Pulau Kei, untuk mencetuskan agar tak timbul rasa saling curiga.

    "Muncul itu dan saya ditunjuk sebagai ketua. Sebelum AMKEI muncul, tiap malam kalau ke diskotik pasti kita ribut berantem. Jadi hampir tiap malam kalau keluar pasti ribut," ujarnya. (LK)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel John Kei Merasa Jago Bisa Bunuh Orang
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar