Peneliti Israel Temukan Masker yang Dapat Bunuh Virus Corona

Daftar Isi

    Foto: Ilustrasi Virus corona/COVID-19/masker.

    Lancang Kuning – Baru-baru ini peneliti di Israel mengatakan pihaknya telah menemukan masker mulut dan wajah yang dapat digunakan kembali. Namun, yang membedakan masker mulut dan wajah yang dapat digunakan kembali itu, diklaim dapat membunuh virus coronadengan panas yang berasal dari pengisi daya baterai ponsel.

    Baca Juga: 5 Bulan Lockdown, Berat Badan Pria Ini Bertambah 100 Kilogram

    Nantinya, ketika melakukan disinfektan untuk membunuh virus menggunakan charger ponsel, dibutuhkan waktu selama 30 menit. Selama proses itu, pengguna tidak boleh menggunakan masker tersebut, kata Profesor Yair Ein-Eli, yang memimpin tim peneliti di Technion University di Haifa seperti dilansir dari laman Asiaone. 

    Baca Juga: Megawati Potong Tumpeng di Meja Palu Arit, Cek Faktanya

    Masker mulut dan hidung baru itu memiliki port USB yang menghubungkan ke sumber daya seperti pengisi daya ponsel standar, yang akan memanaskan lapisan dalam serat karbon hingga 70 derajat celsius. Yang mana panas suhu itu cukup tinggi untuk membunuh virus.

    Ein-Eli mengatakan masker sekali pakai, yang begitu tinggi permintaanya di seluruh dunia selama pandemi ini  tidak ekonomis atau ramah lingkungan,  mengutip Viva.

    Baca Juga: Pertamina Bakal Setop Jualan Premium dan Pertalite

    "Anda harus membuatnya dapat digunakan kembali dan ramah, dan ini adalah solusi kami," katanya tentang penemuan ini.

    Masker tersebut terlihat seperti masker wajah N95 standar, dengan katup di bagian depan dan karet untuk menahannya di sekitar kepala. Para peneliti mengajukan paten untuk masker di Amerika Serikat pada akhir Maret dan mengatakan mereka sedang mendiskusikan komersialisasi produk dengan sektor swasta.

    Nantinya ketika telah mendapatkan lisensi dan dijual di pasaran. Masker itu kemungkinan akan dijual dengan harga 1 dolar atau setara Rp 14.245. Harga masker itu berada di atas harga masker wajah sekali pakai, kata para peneliti.

    Untuk diketahui, hingga Kamis pagi 18 Juni 2020 kasus konfirmasi positif COVID-19 di dunia mencapai 8.248.549. Dari data yang dikutip dari Worldmeters, ada sebanyak 3.504.197 kasus aktif dengan 3.449.662 kasus rawat ringan, dan 54.535 kasus rawat berat.

    Dari data diketahui ada 445.156 kematian di seluruh dunia di dunia. Serta sebanyak 4.299.196 pasien sembuh di dunia. (LK)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Peneliti Israel Temukan Masker yang Dapat Bunuh Virus Corona
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar