Daftar Isi
Foto: Ilustrasi penculikan ABK
Lancang Kuning – Dua warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai anak buah kapal menjadi korban penculikan di perairan Gabon. Sumber di pemerintah Gabon mengatakan perompak menyerang dua kapal penangkap ikan pada 3 Mei 2020 lalu di dekat ibukota Libreville, dan menculik enam awak.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
"Para perompak menculik tiga orang Indonesia, dua orang Senegal dan seorang Korea Selatan," kata sumber itu, seperti dilansir News24, Rabu 10 Juni 2020. Kementerian Pertahanan Gabon belum angkat bicara mengenai insiden tersebut. Penculikan tersebut adalah serangan perompak kedua sejak awal tahun, di lepas pantai Gabon.
Baca juga: Evaluasi BST Tahap pertama, Bupati Inhil Tekankan Sejumlah Poin
Insiden penculikan ini telah dikonfirmasi oleh Kementerian Luar Negeri RI. Menurut pernyataan Kemlu, ketiga WNI yang diculik itu kini telah dibebaskan dan sedang diupayakan untuk dipulangkan ke Tanah Air.
Baca Juga: Gerindra Buka Peluang Prabowo Kembali Maju di Pilpres 2024
"Benar tiga WNI yang diculik bersama warga Senegal dan Korsel. Mereka dibebaskan pada 8 Juni lalu, saat ini dalam kondisi sehat dan sedang diupayakan pemulangan ke Indonesia. Pembebasan ini bekerja sama dengan pemilik kapal," kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, dalam keterangan pers virtual hari ini.
Baca juga: Selama Covid-19, KDRT di Indonesia Meningkat
Desember lalu, perompak beraksi dengan menyerang beberapa kapal di Libreville, menculik empat ABK China dan membunuh seorang kapten warga Gabon. Teluk Guinea yang membentang sekitar 5.700 kilometer dari Senegal ke Angola, menjadi pusat baru serangan perompak, penjarahan dan penculikan untuk tebusan.
Pada 19 April 2020 lalu, para perompak menyerang sebuah kapal kontainer di lepas pantai ibukota Benin, Cotonou, yang menyebabkan delapan anak buah kapal hilang. (LK)
Komentar