Daftar Isi
Foto: Taufik Hidayat
Lancang Kuning, JAKARTA – Terdakwa mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi melalui penasihat hukumnya, La Ode Umar Bonte menyesalkan sikap mantan pebulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat usai dihadirkan sebagai saksi dalam sidang perkara dugaan suap dana hibah KONI.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Di luar persidangan, Taufik dikatakan Umar Bonte menempatkan dirinya seolah 'suci' dengan menyebut hanya menjadi perantara uang untuk Miftahul Ulum, asisten pribadi Imam Nahrawi. Padahal, kata Umar Bonte, fakta persidangan justru menunjukkan Taufik menerima aliran dana Rp1 Miliar dari Satlak Prima Kemenpora.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
"Jadi ada motivasi apa dia ngomong seperti itu di media, menantang kalau dia sangat suci begitu, sebelum pemeriksaan saksi dia nggak ngomong apa-apa. Terus setelah pemeriksaan saksi dia ngomong kaya gitu, seolah-olah dia sangat suci gitu loh," kata Umar Bonte kepada awak media, Sabtu, 16 Mei 2020, dilansir dari Viva.
Baca Juga: Masker, Sembako, Makanan Sahur Disalurkan STIFAR Riau
Diketahui, saat menjadi tamu dalam tayangan Buka Mata Loe! Semua Koruptor!? Taufik Hidayat Nekat Bicara!! di kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Senin, 11 Mei 2020 atau beberapa hari pasca bersaksi di persidangan, Taufik membantah menerima uang.
Taufik yang juga mantan Wakil Ketua Satlak Prima mengklaim hanya dititipkan uang untuk diserahkan pada pihak lain. Tak hanya itu, dalam acara itu, Taufik menyebut olahraga di Indonesia tidak akan maju siapa pun menterinya karena banyak 'tikus' yang bersemayam di Kemenpora.
Baca Juga: Update Corona, 17.025 Orang Positif, Meninggal 1.089 dan Sembuh 3.911 Orang
Umar Bonte menekankan, berdasarkan fakta persidangan, sejumlah saksi telah membantah keterangan Taufik yang mengklaim hanya menjadi kurir. Menurut Umat, fakta persidangan justru mengungkap Taufik menerima uang tersebut.
"Dia itu menerima aliran dana dari satlak prima sebesar Rp1 miliar. Tapi yang dia bongkar di luar seolah dia perantara. Itu tidak fair. Fakta persidangan kenyataannya, saksi itu membantah dia menjadi perantara uang, tapi dia sendiri yang menerima uang di rumahnya. Kesaksian orang itu tidak bisa diabaikan karena disumpah," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Umar Bonte minta KPK untuk mengembangkan perkara ini dengan mendalami fakta persidangan mengenai aliran uang ke Taufik Hidayat. Apalagi, katanya, KPK seharusnya telah mengetahui mengenai aliran dana tersebut saat pemeriksaan saksi di tahap penyidikan.
"Kami sangat menyayangkan jika Nanti fakta persidangan itu tidak diproses lebih lanjut oleh KPK. Padahal Semestinya Tanpa harus menunggu fakta persidangan terlebih dahulu, KPK sudah bisa memproses Taufik, sebab pemeriksaan saksi saksi itu dilakukan di KPK sebelum dipersidangkan,” tegasnya.
Berdasarkan fakta persidangan, lanjut Umar Bonte, Taufik juga telah mengakui bahwa dirinya tidak pernah mendapatkan perintah dari Menpora untuk menjadi perantara penerimaan uang Rp1 miliar tersebut.
"Artinya berdasarkan kesaksiannya sendri di bawah sumpah, Imam Nahrawi tidak pernah memerintahkan Taufik Hidayat untuk menjadi perantara dalam urusan uang haram apapun," ungkapnya.
Umar Bonte pun mengingatkan, bila Taufik merasa dirinya tidak terlalu suci, jangan menyanyi di air keruh. "Untuk saat ini kami menunggu pemeriksaan saksi secara keseluruhan dan kami menilai perlu ada terobosan Serius KPK terhadap saudara Taufik Hidayat," kata dia. (LK)
Komentar