Daftar Isi
Foto: Kota Suci Mekkah.
Lancang Kuning, JAKARTA – Di malam 11 ramadhan memiliki catatan waktu tak terlupakan bagi Nabi Muhammad SAW. Pada tanggal itu, istri tercinta, Khadijah, wafat dan menjadi momen paling menyedihkan bagi Rasulullah SAW.
Baca Juga: Pasukan Khusus Rusia Punya Ilmu Kebal Bom
Kaum kafir Quraisy pada tahun 10 kenabian melakukan pembatasan pada harta bahkan gerak gerik dari keluarga besar Rasulullah SAW. Keadaan tersebut berlangsung kurang lebih 3 tahun lamanya.
Baca Juga: Maradona Seniman Sejati, Messi Si Tikus Lincah
Dikutip dari laman Islami, kondisi itu memengaruhi kesehatan Khadijah istri Rasulullah SAW. Kesehatannya menurun, tubuhnya lemas, ditambah rasa khawatir yang kian bertambah kepada sang suami, kerap memenuhi hati dan pikirannya. Hal itu membuat kesehatan Khadijah kian menurun.
Dijelaskan oleh Al-Imam As-Syekh Muhammad bin Musthofa Al Ma'ruf dalam kitab Khatamun An-Nabiyyin, pada kondisi itu yang dilakukan Khadijah senantiasa berdzikir dan memohon ampun kepada Allah. Kala itu, Khadijah memiliki firasat bahwa ajalnya telah dekat.
Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru
Rasulullah tak pernah melepas sedetikpun kebersamaannya dengan istri tercintanya yang tengah sakit. Meski tak ada kalimat yang keluar, doa terus dipanjatkan untuk kesembuhan sang istri.
Seraya memeluk Khadijah dengan lembut dan kasihnya, sang istri perlahan membuka matanya dan memandang Rasulullah. Tetesan air mata pun tak terbendung lagi, Rasulullah menangis dan memohon kesembuhan untuk separuh jiwanya itu.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Sang putri, Fatimah binti Muhammad, turut menangis dan menemani ibunda tercinta yang sudah terbaring lemas. Fatimah memeluk erat sang ibu. Ia tak tega melihat kondisi saat sang ayah terus meneteskan air mata di samping Khadijah yang tengah menanti ajal.
Tepat di malam 11 ramadhan, di usia 65 tahun, Khadijah menghembuskan napas terakhirnya di hadapan Rasulullah dan seluruh keluarga serta kerabat dekat. Kesedihan Rasulullah pun kian bertambah dan tangisannya mengiringi kepergian istri tercinta.
Rasulullah turun langsung dalam proses pemakaman Khadijah dan beliau yang meletakkan jenazah istri tercinta ke dalam liang lahat. Tak terbendung lagi kesedihan Rasulullah atas kepergian separuh jiwanya itu.
Kabar kematian tersebut langsung beredar dan mengagetkan warga kota Mekkah. Penduduk pun berbondong-bondong mendatangi rumah duka sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada Khadijah.
Kurang lebih, 25 tahun Khadijah menemani Rasulullah dalam suka duka. Sosok Khadijah dikenal sebagai perempuan yang anggun, keibuan, serta indah. Beliau adalah istri pertama Rasulullah dan semasa hidupnya tak pernah berpaling dari sang suami serta mempersembahkan seluruh hidupnya untuk membantu dalam berdakwah. (LK)
Komentar