Reses DPRD Siak, Putusnya Mata Pencairan Warga Selama Pandemi Covid-19

Daftar Isi

    Foto: Anggota DPRD Siak Sutarno

    Lancang Kuning, SIAK -- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Siak Sutarno melakukan reses di dua kecamatan, yakni Mempura dan Siak. Dari hasil reses tersebut banyak masyarakat mengeluh tentang terputuskan mata pencairan warga ditengah kondisi pandemi covid-19.

    Baca Juga: Muhtarom Salurkan Bantuan Sembako untuk Warga

    "Saya reses kemarin di Kampung Suak Lanjut, Kelurahan Kampung Rempak, Kampung Langkai dan Merempan Hilir, kebanyakan mereka mengeluh terputusnya mata pencairan mereka selama covid ini," kata Sutarno, Senin (4/5).

    Baca Juga: Sejumlah Masyarakat Meranti Tolak Rencana PSBB, Ini Alasannya

    Sutarno mengatakan, kebanyakan warga bergantung pada mata mencairkan harian, seperti buruh tani, buruh bangunan dan lainnya. Di tengah kondisi saat ini mereka tidak lagi bisa bekerja.

    "Selain itu, usaha warung juga banyak yang mengeluh, penghasilan warungnya tidak seperti dulu lagi," katanya.

    Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru

    Dijelaskannya, ditengah kondisi seperti ini memang kondisi ekonomi lumpuh, untuk itu ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama mematuhi imbauan dari pemerintah, agar mata rantai covid ini cepat terputus.

    "Selain itu, kita juga mendapat keluhan bahwa ada warga yang belum dapat bantuan dari pemerintah, mereka berharap ditengah kondisi yang sulit ini pemerintah segera membantu mereka," katanya.

    Baca Juga: Tempat Wisata di Riau

    Ketua DPC Gerindra Siak itu mengaku, keluhan yang disampaikan warga sudah disampaikan ke pemerintah daerah, dan berharap pemerintah segera merealisasi apa yang menjadi kebutuhan warga tersebut terutama soal bantuan ke warga. (Gs)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Reses DPRD Siak, Putusnya Mata Pencairan Warga Selama Pandemi Covid-19
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar