Daftar Isi
LancangKuning - Dinding bilik kusam menjadi saksi betapa perihnya perut Oma (30) dan keluarganya menahan lapar. Covid-19 dan terlambatnya bantuan menjadikan dirinya pusing bukan kepalang. Terlebih rengekan anak dan istri yang memaksa dirinya berbuat kriminal.
Oma tak punya pilihan. Selepas ia di PHK dari tempatnya bekerja, sama sekali tak ada pemasukan. Tabungan? Tidak ada. Hari itu, ia benar-benar bimbang. Mencoba keluar rumahnya, di Kecamatan Cijeruk. Berjalan mencari uang. Beriktiar menjemput rezeki.
Namun, kali ini jalan rezekinya tak seperti biasa. Ia harus melakukan hal yang belum pernah ia lakukan. Melanggar hukum. Mencuri sebuah tabung gas di sebuah warung klontongan. Tepatnya di Kampung Manglid RT 04/01, Desa Sukamantri, Kecamatan Tamansari.
Jaraknya puluhan kilo dari kediamanya. Sebelum melakukan tindak pencurian, hatinya berkecamuk. Seharian ia tak dapat membawa uang untuk dibawa pulang.
“Sudah mencari ke sana kemari. Gak ada. anak istri di rumah harus makan. Saya khilaf,” aku Oma kepada radarbogor.id, Kamis (23/4/2020).
Akhirnya ia nekad mencuri. Namun, ia terpergok dan harus berusan dengan polisi. Setelah diintrogasi petugas kepolisan, diketahui Oma mencuri karena masalah ekonomi. Dari sana, rezeki mulai datang. Sang korban pencurian tak memperkarakan. Bahkan memberikan bantuan kepada Oma untuk dibawa pulang.
Dirinya pun sempat viral lantaran aksi kejahatan yang terpaksa ia lakukan itu. Keesokan harinya, para dermawan mulai berdatangan, memberikan bantuan pada Oma. Hal yang dialami Oma bukanlah yang pertama. Kondisi serupa sempat terjadi di luar pulau Jawa. Kelaparan, nekat mencuri beras.
Potret inipun berbanding terbalik dengan perkataan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang menyatakan tak boleh ada warga Jawa Barat yang kelaparan. Diharapkan ini bisa menjadi kasus terakhir. Warga kelaparan nekat mencuri karena bingung. Juga menjadi perhatian pemerintah.
Sumber : radarbogor.id
Komentar