Gangguan Pencernaan Pada Hewan Ruminansia

Daftar Isi

    Lancang Kuning - Hewan ruminansia adalah hewan yang juga dapat disebut sebagai hewan pemamah, merupakan salah satu jenis hewan herbivora (hewan pemakan rumput atau tanaman) yang memiliki banyak ruang atau lambung di dalam perutnya. Ruminansia tergolong dalam hewan mamalia, yang berkembangbiak dengan cara melahirkan.

    Ada beberapa contoh hewan ruminansia ini, diantaranya yaitu sapi. Selain sapi ada pula kambing, rusa, domba, kerbau, unta, keledai, jerapah, dan kijang. Hewan ini memiliki empat bagian sistem pencernaan yaitu yang pertama ialah rumen, yang kedua ialah reticulum, selanjutnya omasum, yang terakhir ialah abomasum.  Ada banyak kuman dan penyakit yang mungkin dapat menyerang hewan ini, dan kita harus selalu menjaga kebersihan hewan tersebut dan juga kebersihan kandangnya.

    Menjaga kebersihan ialah hal yang memang sangat perlu untuk diterapkan, terlebih biasanya jenis hewan ruminansia ini ialah hewan ternak, misalnya seperti sapi dan kambing. Hewan ini sama juga seperti manusia, mereka bisa terserang penyakit dan kuman jika kebersihan tak dapat dijaga.

    Baca Juga : Tempat Wisata di Pekanbaru

    Kita manusia memiliki akal dan pikiran yang dapat kita gunakan untuk menjaga diri kita sendiri dari kuman, dan juga tahu bagaimana cara menjaga kebersihan agar tubuh tetap sehat dan fit. Sedangkan hewan yang tak berakal, mereka membutuhkan kemampuan kita sebagai manusia untuk menjaga kebersihannya, tentu hal ini menjadi tanggung jawab dari peternak.

    Ketika memutuskan suatu hal, maka kita pun harus siap dengan segala konsekuensi yang akan kita dapat. Merawat dan menjaga hewan agar tetap sehat merupakan salah satunya. Ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk menjaga kebersihan hewan tersebut, mulai dari melakukan sanitasi, penyemprotan anti bakteri serta rutin memeriksakan kondisi hewan tersebut. Baiklah, dibawah ini adalah beberapa gangguan pencernaan yang mungkin menyerang hewan ruminansia :

    1. Diare

    Ini mungkin hal yang biasa terjadi pada manusia, tapi bukan berarti hal seperti diare ini tidak menyerang hewan, termasuk hewan ruminansia. Ada beberapa penyebab atau pemicu terjadinya diare pada hewan ruminansia, diantaranya yaitu si hewan tersebut kurang maksimal dalam melakukan pengolahan atau penguraian zat ia cerna.

    Baca Juga : Akreditasi Jurusan Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusa Megar Kencana

    Hal ini juga dapat dipicu oleh makanan yang banyak mengandung hidrat arang, hingga makanan yang mengandung kadar gula yang tinggi.Namun ada juga penyebab lainnya, yaitu bakteri serta parasit. Adapun bakteri yang dapat menyebabkan diare ialah Colibacillosis, Salmonellosis, dan Enterotoxemia.

    Adapun hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi diare ini ialah mencoba memberikan obat yang tradisional, seperti air rebusan dari daun pohon jambu (biasanya jambu biki), serta memberikan oralit (oralit banyak dipercaya dapat menjadi obat diare bahkan untuk manusia, oralit ialah air campuran garam dan gula), jika masih tetap diare dan belum menunjukkan tanda akan membaik segera hubungi dokter atau bawa ke dokter hewan.

    Adapun untuk pencegahan terjadinya diare kita dapat melakukan beberapa hal, yaitu memberikan makanan yang bergizi kepada hewan, maksudnya ialah makanan yang tidak mengandung kadar gula yang tinggi, selalu rajin memberikan obat atau vitamin dan rajin membersihkan kandang agar kuman atau bakteri tidak dapat tumbuh disana.

    Baca Juga : Tempat Wisata di Riau

    1. Nematodosis

    Merupakan penyakit yang disebabkan oleh cacing nematoda. Cacing ini tinggal di saluran pencernaan hewan ternak. Cacing ini akan menyerap sari - sari makanan, bahkan dapat menghisap darah atau pun cairan dalam tubuh si hewan ternak. Tentu hal ini akan mengganggu bahkan mengurangi kualitas si hewan ternak. Misalnya tubuh yang mengurus, berat badan menurun hingga dapat menimbulkan berbagai reaksi dari tubuh hewan tersebut.

    Intinya ada banyak kemungkinan gangguan pada saluran pencernaan hewan ini diakibatkan oleh cacing, jadi peternak harus ekstra waspada dan rutin membersihkan dan memeriksakan keadaan hewan ternaknya. Terkadang ada hewan yang tak bergejala, atau bahkan gejala yang si peternak tidak sadar dikarenakan kekurangan pengetahuan. Hal ini tidak dapat terus dibiarkan. Dan cara pencegahan pun telah dibahas, semoga artikel ini bermanfaat.(Rita)

     

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Gangguan Pencernaan Pada Hewan Ruminansia
    Sangat Suka

    75%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    25%

    Komentar