Usaha yang Menjanjikan Ditengah Pendemi Covid-19

 

Foto: Ilustrasi menjahit

Lancang Kuning, SIAK - Hampir semua sektor sudah hampir lumpuh akibat pendemi covid-19 yang semakin hari semakin menunjukan peningkatan di tanah air, ekonomi mulai lumpuh. Politik, sosial ataupn kegiatan lainnya sangat terganggu dengan musibah non alam ini, namun ada usaha yang menjanjikan ditengah virus yang mematikan ini yakni penjualan masker.

Baca Juga: Prabowo Subianto Sulap RS Suyoto Bintaro Menjadi RS Khusus Corona

Masker sebelum ini banyak diburu oleh masyarakat, ketika musim kabut asap sudah melanda daerah-daerah di Indonesia, namun sejak masuknya virus covid-19 di Indonesia, masker kebutuhan wajib yang harus dimiliki setiap orang.
 

Baca Juga: UI Ungkap Kronologi Negara Abai Virus Corona Masuk RI Januari

Ketersedian masker di apotek-apotek ataupun di kedai-kedaipun sudah langka. Walaupun ada, keperluan wajib tersebut dimanfaatkan oleh orang yang tamak untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya.

Namun demikian, warga yang memiliki keahlian dibidang menjahit, peluang ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menjadikan pemasukan bagi keluarga ditengah ekonomi yang anjlok ini.
 

Baca Juga: Anggota DPR Sarankan Polisi Tembak Pelaku Begal Masa Corona

Seperti yang dilakukan salah seorang tukang jahit Ida asal Siak ini, selama covid-19 ini ia yang sebelumnya berjualan barang harian memilih untuk merubah profesi untuk sementara waktu menjadi penjahit masker.

Dengan keahlian yang ia miliki, usaha yang digeluti selama lebih kurang sebulan ini sudah memberikan lumayan pemasukan bagi keluarga.
 

Baca Juga: Acuhkan Wabah Corona, Warga Ramai-ramai Berjudi Sabung Ayam Sewa Wasit

"Alhamdulillah, berkat bisa menjahit, saya membuat masker untuk dijual," kata Ida, Selasa (21/4) di Siak.

Ida mengatakan, hasil masker yang ia buat ada pihak yang mengambil untuk dijual, dengan rata-rata 50 pcs ia bisa membuat sehari-hari, ia bisa mendapat uang dari penjualan sekitar Rp 250 ribu per harinya, karena masker yang ia jual seharga Rp 5000 perlembar.

Ibu 4 anak itu mengatakan, dengan hasil penjualan itu setidaknya sudah membantu keungan keluarganya, yang sebelumnya tergantung pada usaha dagangan harian yang ia geluti.

"Kalau di kedai sekarang sepi, banyak orang takut keluar rumah," ucapnya.

Meski usaha yang ia miliki mendapat keuntungan yang lumayan besar, namun ia tidak ingin musim penyakit ini lama-lama ada di dunia ini, ia berharap wabah mematikan ini bisa segera hilang.

"Apalah arti sebuah keuntungan, kalau nyawa kita dalam taruhan, berapa banyak orang di dunia ini sudah kehilangan nyawa akibat virus ini," katanya.

Sementara itu, salah seorang pedagang masker dipinggir jalan Hang Tuah Kelurahan Kampung Rempak Kota Siak Sri Indrapura Ramlah mengatakan, selama musim corona ini, ia terpaksa berjualan karena pemasukan suaminya dari buruh bangunan, sudah terganggu.

"Suami buruh bangunan, gajinya harian, selama penyakit corona ini banyak ia di rumah, sebab pekerjaan tidak ada, mau tidak mau saya bantu untuk membuka usaha penjual masker," kata Ramlah.

Ramlah mengaku, masker yang ia jual berkisar antara Rp 8.000 - Rp 15.000 tergantung jenis masker yang ia jual.

"Kadang laku 20 lembar, kadang lebih, paling sedikitnya 20 lembarlah," katanya. (Gs/LK)