Lockdown, Umroh Ramadhan ke Mekah Hampir Ditutup

Foto: Kondisi Kabah di Masjidil Haram Sepi dari Jemaah Setelah ibadah Umrah Ditutup. (Facebook Haramain.Info)

Lancang Kuning – Virus Corona atau Covid-19, mewabah hampir di seluruh dunia, tak terkecuali Arab Saudi. Negeri tempat kiblatnya umat Muslim tersebut, juga menerapkan beberapa kebijakan untuk memutus mata rantai COVID-19. Salah satunya, dengan sempat menutup Masjidil Haram, Mekah.

Baca Juga: Virus corona: Trump hentikan aliran dana ke WHO seraya sebut 'banyak kematian disebabkan kesalahan mereka'

Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah, Nizar, seperti dikutip Sahijab dariVIVAnews mengatakan, akibat adanya virus ini, pelaksanaan ibadah umroh juga terkena dampaknya. Saat ini, sejumlah hotel bintang 5 di Arab Saudi, tengah digunakan sebagai lokasi karantina warga Arab, yang baru datang dari luar negeri.

Baca Juga: Cegah Korupsi Anggaran Covid-19, Pemerintah Daerah Harus Terbuka

"Kondisi di Arab Saudi, saat ini, hotel-hotel di gunakan untuk karantina orang Arab, yang baru datang dari luar negeri. Ini kondisi hotel bintang 5 di sekitar Arab Saudi," kata Nizar, dalam rapat bersama DPR. 

Nizar juga mengatakan, ibadah umroh selama Ramadhan, hampir dapat dipastikan akan ditutup. Padahal, bulan Ramadhan menjadi waktu favorit umat Muslim untuk melaksanakan ibadah umrah. Tetapi, dengan adanya pandemi Covid-19, hampir dapat dipastikan akan ditutup.

Baca Juga: Tempat Wisata di Riau

"Kementerian haji dan umroh Kerajaan Arab Saudi, itu memprediksi umrah Ramadhan close. Hampir 90 persen (kepastian). Asumsi kalkulasi, jadi artinya kalau ada mungkin teman-teman kita yang sudah booking umroh Ramadhan, sebaiknya di-reschedullsaja, karena informasi ter-update 90 persen tidak ada," ujarnya

Bukan hanya Ibadah umrah pada saat Ramadhan. Nizar juga mengungkapkan, Kementerian Urusan Agama Islam di Kerajaan Arab Saudi, juga telah mengeluarkan edaran terkait penyelenggaraan ibadah Ramadhan, seperti Salat Tarawih, agar dilakukan di rumah.

Baca Juga: Makanan Khas Pekanbaru

"Ada pengumuman dari Kementerian Urusan Agama Islam dari sana, sudah memberikan semacam edaran atau pengumuman bahwa tarawih di rumah masing-masing, supaya untuk penduduk orang Arab itu dilakukan di rumah masing-masing," ujarnya. (LK)