Teknik Penanganan pada Ternak

Daftar Isi

    Lancang Kuning - Pemotongan Kuku (Hooves Trimming), Kuku yang tidak terpelihara dengan baik akan sangat mengganggu karena dapat menyebabkan kedudukan tulang teracak-acak dan menjadi salah, sehingga titik berat badan jatuh pada bagian yang tidak tepat di bagian belakang, bentuk punggung kuku akan berbentuk seperti busur, mudah terjangkit penyakit kuku, dan mengakibatkan kepincangan pada ternak.

    Kuku yang tumbuh panjang akan dapat menghambat aktivitas hewan ternak, seperti naik turun kandang, berjalan untuk mendapatkan makanan dan minuman, atau berdiri dengan baik saat proses perkawinan. Di samping itu kuku yang panjang dapat menyebabkan hewan ternak sulit berjalan dan terjadi ketimpangan, sehingga hewan ternak mudah terjatuh dan mengalami cedera. Kalau ternak itu sedang mengandung, maka dapat mengakibatkan keguguran.

    Upaya untuk menjaga agar kedudukan kuku tetap selaras satu sama lain, maka setiap 3-4 bulan sekali disarankan untuk melakukan pemeliharaan kuku secara teratur, terutama kuku kaki pada bagian belakang. Sebab kuku kaki depan lebih keras dibandingkan bagian belakang yang selalu basah terkena air kencing dan kotoran. Tetapi dari segi kecepatan pertumbuhan, kuku kaki bagian belakang maupun kaki bagian depan memiliki kecepatan tumbuh yang sama persis, sehingga memudahkan untuk memantau kuku kaki tersebut.

    Baca Juga : Tempat Wisata di Riau

    Tujuan pemotongan kuku adalah untuk mencegah timbulnya penyakit kuku dan menjaga keseimbangan gerak pada hewan ternak pada saat berdiri, istirahat, efisiensi penggunaan ransum, dan produktivitas ternak. Pemotongan kuku dapat dilakukan dengan cara merebahkan hewan ternak tersebut terlebih dahulu atau dapat juga tanpa merebahkan. Pemotongan kuku tanpa merebahkan ternak biasanya kurang memuaskan. Sebab tidak semua bagian kuku yang akan dipotong dapat terpotong dengan baik dan bahkan cukup sulit mengerjakannya jika petugas ternak kurang terampil.

    Pemotong Paruh

    Pemotong paruh merupakan suatu hal yang wajib dalam usaha peternakan ayam demi mendapatkan ayam yang berkualitas baik agar mendapatkan keuntungan. Ada beberapa hal yang akan memberikan manfaat dengan adanya pemotongan paruh ini yaitu :

    • Menghilangkan sifat kanibalisme pada ayam
    • Meningkatkan efisiensi dalam pemberian pakan
    • Mengurangi terjadinya stress
    • Menurunkan konversi makanan.

    Baca Juga : Akreditasi Jurusan Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Yos Sudarso

    Kanibalisme pada ayam merupakan kebiasaan yang lumrah terjadi antar sesama ayam yang merupakan naluri hadir sejak lahir. Konversi makanan adalah banyaknya makanan yang dibutuhkan untuk tiap pertumbuhan berat badan per 1 kg.

    Untuk menghindari kemungkinan terjadinya pertumbuhan paruh yang kembali runcing pada umur 18 minggu (periode grower) dapat diselesaikan dengan cara memotong paruhnya sependek mungkin. Sebagai pedoman paruh dapat disisakan sepanjang 2 hingga 3 mm dari lubang hidung atau setengah dari panjang paruh awalnya. Alat yang digunakan untuk memotong paruh disebut debeaking dan memotong paruh disebut electric debeaker.

    Tujuan pemotongan paruh :

    1. Mencegah kanibalisme
    2. Mencegah pematukan bulu
    3. Mengurangi ransum yang terbuang

    Baca Juga : Tempat Wisata di Pekanbaru

    Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam proses pemotongan paruh diantaranya yaitu :

    1. Pemotongan paruh dilakukan pada anak ayam ketika berumur 6 – 9 hari, dan bagian paruh yang dipotong adalah 1/3 dari panjang paruh bagian atas.
    2. Pisau pemotong harus pijar, yaitu temperature pisau sekitar 815 0C (1500 oF ).
    3. Harus teliti saat pemotongan paruh anak ayam lebih dari 500-600 ekor/jam.

    Teknik Merebahkan Ternak

    Teknik Merebahkan Model 1. Setelah hewan ternak diikatkan pada batang pohon atau patok yang kokoh, lalu tali yang telah disediakan sebelumnya diikat pada tali yang melingkar di leher. Kemudian ditarik hingga ke belakang punuk atau bagian belakang kaki depan. Tali dilingkarkan pada sekeliling tubuh, lalu disimpul di bagian samping kiri punggung, kemudian ditarik ke belakang lagi hingga batas depan kaki bagian belakang, dilingkarkan ke tubuh, kemudian disimpul di bagian samping kiri punggung belakang. Dengan teknik model ini, hanya dibutuhkan satu orang saja untuk merebahkannya, dengan cara menarik tali dari belakang tubuh saja.

    Teknik Merebahkan Model 2. Model kedua adalah dengan melingkarkan tali di bagian depan punuk, menyilang ke bawah hingga di depan kedua kaki sapi. Tali ditarik ke bagian punggung secara menyilang lagi, kemudian ditarik ke belakang melalui selangkangan kaki belakang sapi. Model ini terkadang berisiko membuat kaki sapi menyepak ke belakang ketika ditarik melalui selangkangannya.(Fuzon)

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Teknik Penanganan pada Ternak
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar