Daftar Isi
Foto: Ilustrasi Minyak CPO
LancangKuning.com, PEKANBARU -- Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Defris Hatmaja, mengungkapkan kepada LancangKuning.com pada Selasa (17/3/20), bahwa pemicu turunya harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di Riau karena menurunnya permintaan minyak CPO dunia akibat merebaknya virus COVID-19.
"Penurunan harga TBS periode ini akibat merebaknya wabah virus Corona. Dampaknya permintaan minyak sawit menurun. Maka harga sawit periode ini 18-24 Maret 2020 turun menjadi Rp 1.550,34/kg dari harga sebelumnya," ucap Defris Hatmaja.
Baca Juga: Harga TBS Kelapa Sawit Riau Turun Akibat Merebaknya COVID-19
Selain itu, Defris mengatakan, menurunnya harga TBS sawit Riau periode 18-24 Maret 2020 ini juga dipicu oleh turunnya harga CPO serta kernel di semua perusahaan berdasarkan sumber data di Riau.
Seperti di PTPN V, Sinar Mas Group, Astra Agro Lestari Group, Asian Agri Group dan PT Citra Riau Sarana.
Baca Juga: Gubri Imbau Masyarakat Kurangi Kegiatan Pertemuan
"Untuk harga jual CPO, PTPN V mengalami penurunan sebesar Rp 413,40/Kg, Sinar Mas Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 234,00/Kg, Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan sebesar Rp 155,00/Kg, Asian Agri Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 402,34/Kg, dan PT. Citra Riau Sarana mengalami penurunan sebesar Rp 471,80/Kg dari harga minggu lalu," bebernya.
Sedangkan untuk harga Kernel, dikatakan Defris, bahwa PT Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan sebesar Rp 175,82/Kg, Asian Agri Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp 232,00/Kg, dan PT. Citra Riau Sarana mengalami penurunan sebesar Rp 232,91/Kg dari harga minggu lalu.
Baca Juga: Makana Khas Pekanbaru
Harga minyak sawit anjlok karena terjadi disrupsi permintaan di Negara Uni Eropa dan Timur Tengah. Hal ini terjadi kala jumlah kasus infeksi COVID-19 di negara-negara tersebut bertambah dan menjadi resiko yang berdampak terhadap permintaan.
Baca Juga: Tempat Wisata di Riau
Selain itu, anjloknya harga minyak global juga memberikan sentimen negatif terhadap pergerakan harga CPO. Biodisel merupakan energi alternatif untuk solar, sehingga koreksi harga minyak turut menekan prospek permintaan CPO untuk energi tersebut. (dan)
Komentar