Daftar Isi
LancangKuning.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan bahwa Kementerian Pertahanan (Kemenhan) telah diberikan anggaran terbesar dibandingkan kementerian lainnya. Oleh karena itu, Jokowi minta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto agar berhati-hati menggunakan anggaran tersebut. "Harus efisien, bersih, tak boleh ada mark up-mark up lagi," tegasnya di Gedung Kemenhan, Jakarta, Kamis (23/1).
Berdasarkan data APBN 2020, anggaran untuk Kemenhan mencapai Rp 131,2 triliun. Jumlah tersebut naik Rp 21,6 triliun dibanding anggaran tahun lalu. Anggaran pertahanan tahun ini pun lebih tinggi dari anggaran infrastruktur untuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang hanya Rp 120,2 triliun. Adapun pada 2019 PUPR menjadi kementerian yang mendapatkan anggaran terbesar.
Selain itu, Presiden meminta agar anggaran tersebut bisa dimanfaatkan untuk mendorong industri strategis di bidang pertahanan dalam negeri. Dengan demikian, industri tersebut bisa semakin mandiri ke depannya. “Yang paling penting mendukung industri dalam negeri kita,” kata Jokowi. Jokowi pun yakin Prabowo dapat memenuhi permintaannya tersebut. Apalagi, dia menilai Prabowo merupakan sosok yang detil terkait urusan anggaran. Jokowi mengetahui hal itu karena kerap berdiskusi dengan Ketua Umum Gerindra tersebut. “Berkali-kali dengan saya (diskusi) hampir hapal di luar kepala,” kata dia.
Sebelumnya Jokowi menyampaikan bahwa anggaran pertahanan pada 2020 akan meningkat drastis, salah satunya untuk meningkatkan kesejahteraan para prajurit TNI. Sementara itu Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan bahwa naiknya anggaran Kemenhan sejalan dengan naiknya kebutuhan anggaran keamanan dan pertahanan. Terutama karena tahun ini akan digelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di 240 daerah.
Komentar