Perjuangan Gadis 11 Tahun Urus Ayah Lumpuh

Daftar Isi

    LancangKuning.com - Di saat sebagian besar anak lainnya sibuk sekolah dan bermain dengan teman-temannya, bocah perempuan bernama Marie Roga menghabiskan hari-harinya merawat ayahnya yang sakit.Ayah Marie tidak mampu mengurus dirinya sendiri, karena menderita penyakit yang membuatnya lumpuh. Dia tidak bisa bergerak atau berbicara.Karena itu ayah Marie butuh orang lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau melakukan aktivitasnya.Marie, bocah perempuan berusia 11 tahun, tidak bisa berangkat sekolah tepat waktu setiap hari. Dia harus mengurus ayahnya yang menderita lumpuh itu.

    Mandikan Ayah Sampai...

    Begitu bangun pagi, bocah asal Mamburao, Mindoro Barat, Filipina, itu langsung membersihkan tubuh dan menggosok gigi ayahnya.Setelah itu Marie menyuap ayahnya dengan telaten sebelum mempersiapkan dirinya sendiri untuk berangkat ke sekolah.Namun sebelum berangkat sekolah, Marie menggendong ayahnya menuju kursi roda yang sudah dipersiapkan.Kursi roda ayahnya terpaksa ditaruh agak jauh karena tidak cukup jika melewati gang sempit menuju rumah mereka yang sederhana.Marie kemudian mendorong ayahnya dengan kursi roda ke tempat ibunya yang bekerja sebagai pembantu di rumah seorang tetangga.

    Baru Berangkat Sekolah.

    Setelah mengantar ayahnya, barulah Marie bisa berangkat ke sekolahnya. Dengan memakai sandal jepit, Marie berjalan kaki menuju ke sekolahnya.Rutinitas tersebut dilakukan oleh Marie Roga setiap hari tanpa mengeluh. Dia hanya merasa sedih karena ayahnya menderita sakit lumpuh.Menurut postingan di Facebook Reporter's Notebook, ayah Marie bukan satu-satunya yang menderita penyakit semacam ini di keluarga mereka. Penyakit yang sama telah merenggut nyawa pamannya beberapa tahun yang lalu.

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Perjuangan Gadis 11 Tahun Urus Ayah Lumpuh
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar