Daftar Isi
LancangKuning.com - Perkembangan teknologi yang kian pesat memang memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia. Namun, sisi buruk teknologi juga sulit dihindari bahkan tak jarang dimanfaatkan untuk berbuat hal-hal yang tidak baik pula, salah satunya aksi plagiat atau plagiarisme.
Apa itu plagiarisme? Menurut plagiarisme merupakan kegiatan menjiplak atau mengambil pendapat, karangan dan lain sebagainya milik orang lain untuk dijadikan seolah pendapat atau karangan sendiri. Meski sederhana, namun tindakan plagiarisme termasuk kejahatan atau tindak pidana pencurian hak cipta milik orang lain.
Plagiarisme banyak ditemukan dalam artikel, esai, makalah, jurnal bahkan karya ilmiah seperti skripsi. Plagiarisme tanpa sadar kerap dilakukan oleh mahasiswa karena mengutip dari berbagai literatur sebagai sumber karya ilmiahnya.
Terdapat sejumlah plagiarisme yang kerap dilakukan, yakni plagiarisme total yang menjiplak hasil tulisan orang lain tanpa melakukan perubahan baik pada bahasa, isi, ide, maupun tata letak pada penulisannya.
Baca Juga : Tempat Wisata di Riau
Ada pula plagiarisme parsial yang banyak ditemukan pada konten dari dua hingga tiga sumber berbeda. Terakhir adalah plagiarisme minimalis, yang banyak melibatkan parafrase. Meskipun aksi penjiplakan tulisan sangat sedikit, plagiarisme minimalis tetap dianggap sebagai pencurian terhadap tulisan atau pendapat orang lain.
Umumnya, seseorang akan melakukan plagiarisme ketika tidak percaya diri pada pekerjaan atau karya maupun tulisan yang dihasilkannya sehingga memilih untuk menjiplak tulisan, gagasan atau buah pikiran orang lain. Selain itu, kurangnya pemahaman pada suatu pengetahuan dan penyalahgunaan teknologi juga menjadi penyebab seseorang rentan melakukan plagiarisme.
Berikut beberapa cara menghindari plagiarisme:
- Sertakan Sumber atau Sitasi
Sitasi merupakan keterangan terkait sumber informasi pada tulisan. Sitasi bisa berupa sumber informasi dari artikel, buku, skripsi, jurnal, atau rekaman baik audio maupun visual dan termasuk gagasan yang dikutip dari media internet.
Penyertaan sitasi pada tulisan atau karya ilmiah menjadi suatu keharusan untuk menghindari plagiarisme dan untuk memastikan keakuratan terhadap suatu informasi dari suatu sumber. Biasanya, sitasi disertakan dalam bentuk foot note atau body note.
Baca Juga : Akreditasi Jurusan Kampus Stkip Bina Bangsa Meulaboh
- Parafrase
Selain menyertakan sitasi pada tulisan yang mengutip sumber lain, plagiarisme juga dapat dihindari dengan parafrase. Parafrase merupakan penulisan kembali ide menggunakan kata-kata atau kalimat sendiri. Kendati demikian, penulisan sumber tetap dibutuhkan untuk menghindari penjiplakan.
- Interpretasi
Tak hanya parafrase, Anda juga dapat melakukan interpretasi untuk menguatkan pendapat maupun gagasan yang harus dibandingkan. Namun, sebaiknya lakukan interpretasi seperlunya saja.
- Daftar Pustaka
Dalam menulis karya ilmiah baik jurnal, makalah maupun skripsi, penulisan daftar pustaka merupakan suatu keharusan. Untuk memastikan semua sumber telah ditulis pada daftar pustaka, sebaiknya catat setiap sumber yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah agar tidak ada yang terlewat.
Hal ini kerap terjadi ketika sitasi sudah tercantum di foot note maupun body note, namun tidak ditemukan pada daftar pustaka.
- Aplikasi Antiplagiarisme
Meski sudah melakukan parafrase maupun interpretasi, seringkali seseorang merasa khawatir akan plagiarisme. Untuk itu, Anda dapat memanfaatkan aplikasi antiplagiarisme yang mampu membandingkan tulisan Anda dengan sumber-sumber lainnya. Kemudian, aplikasi plagiarisme akan memberikan tingkat kemiripan tulisan Anda dengan tulisan-tulisan milik orang lain.
Baca Juga : Tempat Wisata di Pekanbaru
Sebenarnya, ada cara yang bisa dilakukan untuk mengutip sumber dengan benar agar terhindar dari plagiarisme. Anda dapat mendapatkan mempelajari cara yang benar untuk mengutip gagasan dari suatu sumber dari berbagai website di internet, terlebih lagi saat ini tidak sulit untuk mengakses informasi.
Selain itu, ada baiknya untuk menyelesaikan pekerjaan atau karya ilmiah dengan tidak menunda-nunda penkerjaannya. Sebab, salah satu penyebab plagiarisme juga dipengarunhi oleh sulitnya menulis di masa-masa akhir pengumpulan tulisan, terutama bagi mahasiswa.
Waktu yang sedikit dan kesulitan dalam mengumpulkan informasi tak jarang membuat mahasiswa mengambil jalan pintas dengan copy-paste tulisan dari sumber-sumber yang sesuai.
Jika Anda kekurangan informasi dalam penulisan karya ilmiah, Anda bisa menggunakan informasi dari fakta yang umum, menulis kembali dengan cara melakukan parafrase serta mengutip tulisan dari sumber lain dengan secukupnya dan sertakan sitasi dan daftar pustaka.
Plagiarisme tidak hanya rentan terjadi pada karya ilmiah atau tulisan-tulisan lainnya, namun juga seringkali terjadi pada karya desain, musik dan lain sebainya.(V0l1-Yl)
Komentar