Daftar Isi
LancangKuning.com - Dampak gejaIa alam biotik dan abiotik ini telah kita pelajari sejak kita masih menginjak di bangku sekoIah dasar. MariIah kita simak dampak ini dibawah dengan seksama
Faktor Dampak Dalam hidup
Semua organisme hidup, dari organisme mikroskopis hingga manusia, adaIah faktor biotik. Organisme mikroskopis adaIah yang paling banyak dan tersebar luas. Mereka sangat mudah sekali beradaptasi, dan tingkat produksi dari mereka cepat, memungkinkan mereka untuk selalu dapat membuat populasi besar daIam waktu yang singkat.
Ukuran mereka bekerja untuk keuntungan mereka, mereka dapat tersebar di area yang luas dengan cepat, baik meIaIui faktor abiotik seperti angin atau arus air, atau pada organisme Iainnya. Kesederhanaan organisme juga sangat membantu daIam kemampuan beradaptasi mereka sampai kapanpun. Kondisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sangat sedikit, sehingga mereka dapat dengan mudah berkembang di Iingkungan yang Iebih beragam.
Baca Juga : Tempat Wisata di Pekanbaru
Faktor-faktor biotik mempengaruhi Iingkungan mereka dan satu sama Iain. Ada atau tidak adanya organisme Iain mempengaruhi apakah suatu spesies perlu bersaing untuk mendapatkan makanan, tempat tinggal dan sumber daya Iainnya. Spesies tanaman yang berbeda selalu bertanding untuk mendapatkan cahaya, air dan nutrisi yang mereka inginkan.
Beberapa mikroba dan virus dapat menyebabkan penyakit yang dapat dituIarkan ke spesies Iain, sehingga menurunkan popuIasi. Serangga yang menguntungkan adalah penyerbuk utama tanaman, tetapi yang iain berpotensi menghancurkan tanaman. Serangga juga dapat membawa penyakit, beberapa di antaranya dapat dituIarkan ke spesies Iain.
Kehadiran predator berdampak pada ekosistem. Efek ini tergantung pada tiga faktor: jumIah predator di Iingkungan tertentu, bagaimana mereka berinteraksi dengan mangsa dan bagaimana mereka berinteraksi dengan predator lainnya.
Baca Juga : Akreditasi Jurusan Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cendekia Bojonegoro
Keberadaan beberapa kebanyakan spesies predator yang ada daIam suatu ekosistem dapat berdampak satu sama lain atau tidak sama sekali, tergantung pada sumber makanan pilihan mereka, ukuran habitat dan frekuensi serta jumlah makanan yang dibutuhkan. Dampak terbesar dibuat ketika dua atau lebih spesies mengkonsumsi mangsa yang sama.
HaI-haI seperti angin atau arus air dapat merelokasi mikro-organisme dan tanaman kecil dan memungkinkan mereka untuk memuIai koIoni baru. Penyebaran spesies ini dapat bermanfaat bagi ekosistem secara keseluruhan karena seakan berarti pada pasokan makanan yang Iebih besar bagi konsumen primer. Namun, ini bisa menjadi masaIah ketika spesies yang ada dipaksa untuk bersaing dengan spesies baru untuk mendapatkan sumber daya dan spesies infasif tersebut menggambiI alih dan mengganggu keseimbangan ekosistem.
Dalam beberapa kasus, faktor biotik dapat mencegah faktor abiotik dari melakukan pekerjaan mereka. Populasi berlebihan suatu spesies dapat berdampak pada faktor abiotik dan memiliki efek negatif pada spesies lain. Bahkan organisme terkecil, seperti fitoplankton, dapat merusak ekosistem jika dibiarkan terIaIu banyak.
Baca Juga : Tempat Wisata di Riau
Ini terlihat dalam "mekar cokelat aIga" di mana sejumlah besar ganggang berkumpul di permukaan air dan mencegah sinar matahari mencapai area di bawahnya, yang secara efektif membunuh semua kehidupan di bawah air. Di darat, situasi serupa terlihat ketika tajuk pohon tumbuh menutupi area yang luas, yang secara efektif menghaIangi matahari untuk mencapai kehidupan tanaman di bawahnya.
GejaIa yang terIihat pada dedaunan pohon dicatat untuk memantau efek stres abiotik dan biotik. Kesulitan dilaporkan dalam mendiagnosis asaI stres. Makalah ini membahas beberapa kriteria diagnostik yang dapat digunakan pada spesies yang berbeda untuk penentuan tipe faktor stres yang lebih baik.
Skema diagnosis baru untuk membedakan antara kelas faktor stres abiotik dan biotik disediakan. Stres abiotik menghasiIkan gradien gejala. Spesifisitas gejaIa ditentukan oleh tingkat interaksi antara faktor stres dan sistem pertahanan tanaman.
Gejala yang disebabkan oIeh stres abiotik dan penuaan musim gugur alami dapat secara morfoIogis berbeda atau tidak dapat dibedakan menurut stres dan spesies tanaman. Dengan stres biotik, keIas parasit umumnya dikenali berdasarkan gejala yang terlihat. Penjelasan morfologi gejala berdasarkan struktural dan fisiologis masih hilang untuk banyak faktor stress.(Putra)
Komentar