Tangis Pilu Suami Lepas Istri Jadi Perawat Relawan di Pusat Wabah Virus Corona

Daftar Isi

    LancangKuning,com - Wabah penyakit virus corona yang merebak di Wuhan, Provinsi Hubei, China, telah menghebohkan dunia. Di saat hampir semua orang berusaha menjauh kota berpenduduk 11 juta orang itu, tim medis harus siap bertaruh nyawa. 

    Petugas medis di kota itu harus berjuang merawat warga yang terjangkit virus mematikan tersebut.Meningkatnya jumlah warga yang terserang virus corona membuat petugas medis di kota itu kewalahan.Akibatnya, beberapa kota di dan luar Hubei ramai-ramai mengirim relawan untuk membantu dokter dan perawat di Wuhan.Rupanya, keberangkatan para relawan medis itu tidak sepenuhnya membuat orang terdekat mereka menerima dengan lapang dada.

    Tim Medis Untuk Membantu Kota Wuhan

    Sebuah video yang dibagikan oleh Pear Video menunjukkan seorang pria menangis penuh emosional.Dia melambaikan tangan ke sebuah bus yang mengangkut para relawan di pagi hari tanggal 26 Januari 2020, yang juga bertepatan dengan hari kedua Tahun Baru China.

    Rupanya, bus itu membawa relawan yang terdiri dari tim medis Huaihe Hospital di Universitas Henan ke Wuhan.Mereka dikirim untuk diperbantukan di kota yang jadi pusat penyebaran virus corona tersebut.

    Menangis Saat Bus Berangkat

    Pria berbaju hitam itu terdengar berteriak sambil terus melambaikan tangan, " Wang Yuehua, aku mencintaimu. Aku cinta kamu!"Begitu bus berjalan, pria itu tiba-tiba menangis tersedu-sedu. Seorang perawat berusaha menenangkan pria tersebut.

    Tidak hanya pria itu yang berlinang air mata, beberapa orang yang ikut mengantar keberangkatan tim medis Henan ke Wuhan juga menangis.Dilaporkan bahwa pria yang menangis itu bernama Xu Guoliang, seorang dokter bedah saraf di First Affiliated Hospital di Universitas Henan.

    Diam-diam Mendaftar Jadi Relawan

    Xu menangis karena istrinya, Wang Yuehua, yang jadi perawat di Huaihe Hospital, termasuk salah satu relawan yang berangkat ke Wuhan.Dia mengaku sangat khawatir dengan keselamatan istrinya itu. Apalagi dia tahu Wang mendaftar jadi relawan tanpa sepengetahuannya.

    Menurut Xu, istrinya diam-diam mendaftar jadi relawan ke Wuhan karena takut dia tidak akan membolehkannya.

    Khawatir dengan Keselamatan Istri

    Pasangan Xu dan Wang telah menikah selama 10 tahun dan memiliki seorang putra berusia lima tahun.

    Xu mengatakan sebagai seorang dokter, dia tahu istrinya berpengalaman. Tetapi sebagai seorang suami, dia khawatir tentang keselamatan istrinya.Meskipun sekarang masih musim libur Imlek, Xu dan Wang harus kembali bekerja. Mereka menitipkan putra mereka kepada orang tua Xu untuk dirawat.

    Xu tidak berani memberi tahu orang tua bahwa Wang pergi ke Wuhan untuk jadi relawan. Dia hanya mengatakan bahwa mereka berdua bekerja lembur.Xu menambahkan bahwa mereka biasanya sibuk dan dia tidak biasanya mengungkapkan cinta kepada istrinya dengan cara ini.

    Namun, Xu tidak bisa menahannya dan jadi emosional ketika dia melihat istrinya naik bus menuju Wuhan.Xu mengatakan dia emosional karena hanya ingin menunjukkan dukungan dan kepeduliannya kepada sang istri.

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Tangis Pilu Suami Lepas Istri Jadi Perawat Relawan di Pusat Wabah Virus Corona
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar